PersatuanKomite Kesehatan di Jalur Gaza menatakan tahun 2019 adalah tahun terburuk bagisektor kesehatan di Jalur Gaza akibat berlanjutnya blokade yang telah diterapkansejak 12 tahun lalu juga kondisi perpecahan internal serta krisis listrik.
Dalam keteranganyaPersatuan Komite Kesehatan mengungkapkan harapanya agar pihak-pihak terkaitmengerahkan upayanya untuk menyelematkan Gaza dari keterpurukan. Jalu Gaza tahujndepan mengalami kemajuan.
KetuaPersatuan Komite Raed Sholah menyebutkan sektor pelayanan kesehatan tahun2018 menggambarkan keterpurukan yang luar biasa sebagai efek dari beberapatahun belakangan akibat blokade dan krisis perpecahan disamping juga karenaberlanjutnya krisis BBM hingga listrik yang menyebabkan terhentinya sejumlah pelayanankesehatan.
Ia menjelaskanpenggunaan kekuatan militer secara berlebih dan bagaimana mereka menghadapiaksi kepulangan di Gaza menambah parah penderitaan dan tantangan bagi lembagakesehatan dan medis serta perlakuan mereka terhadap para korban luka ataupunmeninggal.
Dalam padaitu lembaga ini mengkhawatirkan tantangan yang mengkhawatirkan akibatberlanjutnya krisis obat-obatan dan peralatan medis di Gaza terhadap ribuanpasen Gaza yang sedang dirawat di sejumlah pusat-pusat kesehatan.
Ia jugamengkhawatirkan nasib puluhan pasien diambang kematian akibat tak bisa berobatkeluar Gaza menyusul peraturan ketat yang diterapkan pemerintahan Israel.
Ia jugamenghimbau masyarakat internasional dan organisasi kesehatan dunia untuk melakukantanggung jawabnya secara moral dan kemanusiaan untuk tidak bertambah parahnyakondisi kesehatan Gaza serta bertindak secepatnya mengakhiri penderitaan ribuanpasien Gaza yang tak mendapatkan pengobatan yang memadai. (asy/pip)