Tahun 2018 kemarin tercatat peningkatan luar biasaterkait jumlah syuhada dan para tawanan Palestina jika dibandingkan dengan duatahun sebelumnya. Sebaliknya aksi balasan juga tak kalah sengitnya dilakukanrakyat Palestina sebagai reaksi atas pelanggaran dan kejahatan meski mengalamiinflasi penurunan tingkat kemampuan ekonomi regional maupun internasional.
Pusat Studi Kajian Israel dan Palestina di Al-Quds mengisyaratkanseiring dengan berakhirnya tahun 2018 dan datangnya tahun baru 2019 masehi makajumlah syuhada yang gugur akibat kejahatan Zionis mencapai 343 orang.
Sementaraitu jumlah anak-anak yang menjadi korban pembunuhan serdadu Zionis mencapai 72orang dan tujuh wanita yang terbunuhselama tahun ini.
Pusat KajianTawanan menunjukkan 25 syuhada yang meninggal selama tahun 2018 hingga kini jenazahmereka masih ditahan pemerintah Zionis belum diserahkan ke pihak keluarga.
Demikian jugadengan para tujuh syuhada dari kalangan yeng berkebutuhan khusus (cacat) yangditembak Zionis selama tahun 2018.  Di sisilain tujuh tawamam yang meninggal akibat penahanan atau setelahnya. Seperti disebutkanPusat Kajian Tawanan Al-Quds mengatakan 18 tawanan yang gugur selama prosespenangkapan faksi perlawanan dan 41 syuhada gugur akibat tembakan rudal Zionis disejumlah tempat di Jalur Gaza.
Selain itu tentara Zionis juga membunuh sejumlah nelayan dengan menembaki perahu mereka selama tahun 2018. Enam nelayan gugur syahid selama tahuntersebut.
Selama tahun2018 digelar aksi kepulangandi sejumlah perbatasan timur Gaza. Akibatnya 218 orang gugur syahid oleh tentara Zionis termasuk dua wartawan dantiga kru medis.
Menurut daftar para syuhada yang dicatat Pusat Kajian Tawanan Al-Quds menyebutkan MossadIsrael telah membunuh seorang ilmuwa Palestina Fadi al-Batsh saat ia berada di Malaysia.
Secararingkas menurut catatan Pusat Kajian Al-Quds bahwa selama tahun 2018 korban syahid akibat Zionis mencapai 5.011 orang termasuk didalamnya 358 anak-anak 128 perempuan dantujuh 7 aleg Palestina.
Al-Qudsadalah wilayah terbanyak kasus penangkapanya selama tahhun 2018 inisebagaimana laporan dari tim di lapangan. (asy/pip)