Wed 7-May-2025

Pelanggaran Israel Berlanjut di Tepi Barat dan Al-Quds

Rabu 2-Januari-2019

Pasukanpenjajah Israel melanjutkan pelanggaran terencana terhadap hak rakyat Palestinadi Tepi Barat dan Al-Quds lewat penyitaan tanah harta benda dan hak hidupsecara mulia.

BeragamPelanggaran

Puluhansiswa mengalami gangguan pernapasan dalam bentrokan yang berlangsung denganpasukan Israel di kawasan sekolah Taquwa Betlehem Timur.

Bulldozermilik pemkot Israel di Al-Quds pada rabu pagi menggusur sebuah rumah milikkeluarga Al-Maghribi.

Sumberdi lapangan menegaskan pasukan israel mengepung rumah tersebut yang berdekatandengan kawasan industry Athrut yang dibangun di wilayah Qalandia Ber Nabalakemudian menggusur dan merobohkannya.

Di lainpihak israel membangun 12 pos permukiman zionis di lembah Jordan utarasementara para pemukim zionis segera melakukan pembangunan rumah di postersebut. Jarak antara pos permukiman hanya satu sampai tiga kilo meter saja. Beberapapos permukiman dibangun dengan jarak nol dari perbatasan Palestina Timurdimana warga Palestina dilarang keras menggunakan kawasan tersebut.

PenghapusanSimbol Agama

WalikotaIsrael di Al-Quds Moseh Lion menegaskan rencana perubahan mengumandangkan azandi kota Al-Quds dengan mengubah pengeras suara di masjid-masjid.

Sejumlahsumber menyebutkan pemkot Israel telah menganggarkan biaya antara 50 sampai 70ribu shekel bagi setiap masjid bertujuan untuk merendahkan suara azan di kotaAl-Quds.

Rencanapengubahan pengeras suara saat ini agar suara azan mengalami penurunan atautidak bising dan mengganggu seperti dilaporkan canel Israel meski rencanamasih bersifat rahasia dan belum dipublis secara luas.

Komisipemerintah Israel merekomendasikan ijin bagi kepolisian untuk menyerbu masjiddan menyita pengeras suara jika azan tetap dikumandangkan menggunakan pengerassuara di waktu yang tak diijinkan.

Sementaraitu komisi urusan sipil Israel di wilayah Palestina menggelar pameranbarang-barang bersejarah yang diklaim sebagai hasil sitaan dari pencuri barangbersejarah di Tepi Barat.

Menurutsurat kabar Haaretz edisi Senin pameran diresmikan di museum Negara Taurat diAl-Quds dihadiri menteri keamanan Israel Ely ben Dahan seorang ekstrimiszionis.

Disebutkandalam konvensi Denhag larangan bagi pasukan Israel menyita peninggalan sejarahdi kawasan yang diduduki dan memamerkannya di luar kawasan yang diduduki.

PenjajahIsrael mengklaim bukan masalah pemindahan namun peminjaman seperti yang terjadidi sejumlah Negara padahal sebelumnya israel menyatakan telah menyitanya.(mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied