Komite Perencanaan dan Pembangunan Israeldi kota al-Quds atau Yerusalem pada hari Ahad (30/12/2018) mengadakan sesidiskusi untuk membagi tembok barat masjid al-Aqsha (al-Buraq).
Menurut sumber media Israel sepertidilansir situs “0404” Israel Perdana Menteri Israel BenjaminNetanyahu berada di belakang rencana itu secara tidak wajar dan memutuskanuntuk terus melanjutkan masalah ini seperti kata Asisten Menteri Luar NegeriRonin Peretz yang ditunjuk oleh Netanyahu untuk menangani masalah tembok al-Buraq.
Peretz menambahkan bahwa rencanatersebut mencakup proposal untuk menyelesaikan masalah para wanita di tembok al-Buraqdan melakukan langkah-langkah untuk memisahkan mereka. Tembok akan dibagimenjadi area untuk doa sesuai dengan tradisi dan area lain untuk doa bercampur(laki-laki dan wanita).
Dia menyatakan bahwa Netanyahu telahmemutuskan untuk memulai pembangunan dan pemisahan serta mengeluarkaninstruksi yang jelas untuk mempercepat pembangunan area untuk berdoa di sana.
Situs Israel tersebut menyatakanbahwa para anggota komite mendukung langkah Netanyahu tersebut tetapipenasihat hukum Avihai Mandelblit merasa sulit untuk menyetujui langkah ini.(was/pip)
