Investigasi ekstensif yang dilakukanoleh surat kabar New York Times Ahad (30/12/2018) mengungkapkan bahwapasukan pendudukan penjajah Israel dengan sengaja menembaki paramedis PalestinaRazan Najjar yang menjadi korban meninggal selama &ldquoPawai Kepulangan&rdquo yangsedang berlangsung di Jalur Gaza.
Pada 1 Juni lalu seorang tentaraIsrael menembak Razan Najjar seorang paramedis yang secara sukarela merawat korbanyang terluka selama demonstrasi dan membunuhnya. Para pejabat Israel pada saatitu mengklaim bahwa tentara Israel menggunakan tembakan langsung sebagai upayaterakhir tetapi investigasi yang dilakukan mengkonfirmasi sebaliknya.
Surat kabar Amerika ini mengatakan bahwamereka menganalisis 1.000 gambar dan rekaman video dan melakukan pembekuan momenmematikan dengan model tiga dimensi melakukan wawancara dengan lebih 30 saksidan pemimpin Israel untuk mengungkap cara terbunuhnya Razan.
New Yorm Time menegaskan tentarapendudukan Israrel bersikeras bahwa pukulan mematikan terjadi pada pukul 6:30sore menarget seorang pemrotes yang mengenakan kemeja kuning melemparkan batumenarik kawat berduri yang terletak 40 meter dari pagar pemisah.
Investigasi surat kabar Amerika ini mengungkapkanbahwa di antara jumlah anak laki-laki dan orang dewasa yang mengenakan kemejakuning pada hari itu hanya ada satu yang berada di dekat arah tembakan.Berdasarkan analisa rekaman video korban sedang berdiri berjarak 120 meterdari pagar dan nampak bahwa dia tidak memprotes keras dan berdiri di belakangsejumlah orang orang yang sedang lewat dan paramedis yang memakai jas putih.
Para ahli menyatakan bahwa peluruyang ditembakkan oleh tentara Israel Israel mematikan dan mengenai lebih darisatu sasaran. Itulah yang terjadi di mana seorang paramedis terluka danseorang lagi terbunuh sebelum peluru menembus dada Razan.
New York Time menyimpulkan meskipuntentara pendudukan penjajah Israel mengklaim bahwa pembunuhan Razan tidak disengajatetapi investigasi yang dilakukan New York Time menunjukkan bahwa penembakanitu dilakukan tanpa ampun dan mungkin merupakan kejahatan perang yang hinggasekarang belum ada seorangpun yang dihukum.
Lebih lanjut surat kabar Amerika inimengingatkan bahwa antara 60 sampai 70 demonstran Gaza tewas dibunuh “secaratidak sengaja” menurut klaim Israel. Akan tetapi prinsip aturan tentara Israeldalam konfrontasi belum berubah sebagaimana dikatakan dan yang pasti adalah Razanadalah jiwa bernyawa yang tidak bersalah yang telah dihabisi nyawanya.(was/pip)