Biro PBB untukKoordinasi Urusan Kemanusiaan di Wilayah Pendudukan Palestina (OCHA) melaporkanbahwa penjajah Zionis Israel telah membunuh 295 warga Palestina dan melukai lebihdari 29.000 lainnya selama tahun 2018 ini.
Dalam sebuahlaporan yang dirilis pada hari Sabtu (29/12/2-18) kemarin OCHA mengatakan bahwaini adalah jumlah tertinggi warga Palestina yang gugur yang tercatat dalamsatu tahun sejak agresi pertama Israel di Jalur Gaza pada tahun 2014.
Lembaga PBB inimengingatkan bahwa angka tersebut adalah jumlah korban tertinggi sejak OCHAmemulai pekerjaannya dalam mendokumentasikan jumlah korban di wilayah Palestinapada tahun 2005.
Disebutkanbahwa 180 korban yang gugur atau sekitar 61% dan lebih dari 23 ribu yangterluka atau sekitar 79% adalah korban dalam pawai kepulangan akbar dan pembebasanbokade yang digelar di perbatasan timur Jalur Gaza.
Data PBBmenunjukkan bahwa 57 korban yang meninggal dan hampir 7.000 terluka di bawahusia 18 tahun.
OCHA mencatatbahwa selama tahun 2018 ada 265 insiden penyerangan yang dilakukan para pemukimYahudi yang menewaskan atau melukai warga Palestina serta merusak properti.Aksi penyerangan ini meningkat 69 persen dibandingkan dengan tahun 2017.
Menurut laporanitu pada tahun 2018 pihak penjajah Israel menghancurkan atau menyita 459bangunan di Tepi Barat dan al-Quds sebagian besar dengan dalih tidak ada izinbangunan yang hampir mustahil diperoleh sedikit lebih banyak dari pada 2017.
Aksi-aksitersebut mengakibatkan pengusiran 472 warga Palestina termasuk 216 anak-anakdan 127 wanita. Angka ini jumlah terendah sejak lembaga PBB tersebut secarasistematis mencatat penghancuran yang dilakukan penjajah Zionis pada tahun 2009.Lebih dari 13.000 perintah pembongkaran dan penghancuran menunggu pelaksanaannyatermasuk 40 sekolah yang menjadi target.
Laporan PBB inimenunjukkan bahwa otoritas penjajah Zionis Israel masih melanjutkan blokadedarat laut dan udara yang diberlakukan di Jalur Gaza dan tidak mengizinkanpenduduknya meninggalkan Jalur Gaza kecuali kasus luar biasa. (was/pip)