Sebuah laporanyang diterbitkan di surat kabar Prancis Le Monde mengungkap bahwapasukan pendudukan penjajah Israel dan dinas-dinas keamanan Otoritas Palestina “bekerjabahu-membahu untuk menjaga ketenangan di Tepi Barat” dengan cara melakukantekanan bersama pada Gerakan Perlawanan Islam Hamas.
Surat kabar LeMonde menyatakan ada beberapa penamaan untuk program-program bersama antarapasukan Otoritas Palestina dengan pendudukan penjajah Israel di Tepi Barat. Seperti”koordinasi kerja sama atau produksi bersama” akan tetapi yangmenyibukkan kedua belah pihak adalah menekan Hamas di jalan dan jaringan internet.
Laporan yangditulis oleh Piotr Smolar koresponden surat kabar Le Monde di Ramallahini mengatakan bahwa kerja sama itu masi ada antara kedua belah pihak meskipuntidak ada kontak politik antara Mahmud Abbas dan Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu sejak musim semi 2014.
Dia menegaskan karekterkerjasama keamanan antara Otoritas Palestina dan pendudukan penjajah Zionisdengan konteks seperti ini meskipun Abbas menolak mediasi Amerika sejak PresidenDonald Trump memutuskan untuk memindahkan kedutaan Amerika dari Tel Aviv ke al-Qudsatau Yerusalem pada akhir 2017.
Koordinasikeamanan
Sejak akhirOktober 2018 Dewan Pimpinan Pusat PLO telah berulang kali menyerukandiakhirinya koordinasi keamanan dengan penjajah Israel guna merespon pendapatpublik yang disepakati oleh masyarakat Palestina yang intinya melihat bahwaOtoritas Palestina hanya sebagai subkontraktor tentara penjajah Israel.
Le Monde menngutip pernyataan Hanan Ashrawi anggota Komite Eksekutif PLO yangmengatakan bahwa akibat koordinasi keamanan ini tentara Israel masuk kemana-mana ke rumah-rumah dan kantor-kantor berita membunuhi orang dan menghancurkanrumah-rumah sementara pasukan polisi Otoritas Palestina tidak turun tanganbahkan memberikan jaminan keamanan bagi keselamatan tentara Israel.
Ashrawimengatakan “Koordinasi keamanan ini hanya untuk kepentingan Israel. Karenamereka ingin melakukan segalanya. Dengan koordinasi keamanan kita membiarkanmereka datang dan menangani semuanya.”
Laporan itumenambahkan bahwa tidak ada yang berubah sama sekali sejak ada rekomendasi dariDewan Pimpinan Pusat PLO tanpa ada yang terkejut dengan hal itu. Dia merujukkepada hasil jajak pendapat yang diterbitkan pada 18 Desember lalu oleh PusatPenelitian dan Survei Kebijakan Palestina.
Hasil jajakpendapat ini menunjukkan bahwa 72% responden mendukung gagasan untuk mengakhirikoordinasi keamanan dengan penjajah Israel dan 70% yakin bahwa OtoritasPalestina tidak akan melakukannya.
Prioritas keduabelah pihak
Laporantersebut menambahkan bahwa koordinasi keamanan ini memuaskan kedua belah pihak.Karena ada pertukaran daftar dan peringatan meskipun masing-masing pihak memilikiprioritas sendiri. Otoritas memantau dengan cermat daerah-daerah penolakan dikamp-kamp pengungsi seperti kamp pengungsi Balata di Nablus atau kamp pengungsiAmari di Ramallah.
Sedang tentara Israelprioritasnya adalah melindungi para pemukim Israel di koloni-koloni Israel terdepanhingga pusat Hebron. Apapun tindakan orang Palestina yang dapat memicu demampolitik maka kedua belah pihak mendorong dengan cara mereka untuk mengatasisituasi tersebut.
Dalamlaporannya surat kabar itu memaparkan beberapa operasi yang dilakukan pasukanpenjajah Israel di antaranya dengan menangkap atau membunuh warga Palestina diTepi Barat atau menghancurkan rumah-rumah mereka dengan satu dalih atau yanglainnya.
Le Monde memperingatkan agar Israel menghentikan aksinya menghancurkanrumah-rumah pejuang Palestina guna menghindari eskalasi. Tentara Israel pernah mengumumkanpihaknya pernag menangkap 40 orang 37 di antaranya dari Hamas dengan tuduhan berusahamengacaukan wilayah pendudukan Israel.
Sementara itu OtoritasPalestina meningkatkan tekanannya. Posisi Otoritas Palestia telah membubarkanpuluhan aktivis Hamas terutama perempuan secara brutal ketika merekamerayakan milad Hamas ke-31. Sementara itu bentrokan tidak jelas terjadi di lapangandi saat tragedi rekonsiliasi yang goyah terus berlanjut antara gerakan Fatahdan Hamas. (was/pip)