Wed 7-May-2025

Al-Hayik: Pengangguran dan Kemiskinan di Gaza Tertinggi di 2018

Rabu 26-Desember-2018

KetuaAsosiasi Pengusaha Palestina Ali al Hayik mengatakan tahun 2018 merupakan yangterburuk menimpa perekonomian Palestina di Gaza di sector investasi danaktifitas perekonomian dan penguurangan krisis kemanusiaan dan social yangdiakibatkan oleh perpecahan yang terus berlanjut dan blockade Israel sejak 12tahun lalu.

Dalamketerangan persnya Al-Hayik menambahkan kondisi ekonomi di Gaza makinmemburuk yang memicu pengangguran dan kemiskinan. Pada empat bulan terakhirtahun 2018 mencapai 549 % atau 295 ribu pengangguran dan kemiskiman mencapai55 % atau lebih dari separuh penduduk Gaza berada dalam kemiskinan dan bisameningkat sampai 60 % jika taka da solusi ekonomi.

Sementaralapangan kerja di Gaza sejak lima tahun lalu berada di titik terendah dan takbisa menampung lulusan universtitas Palestina setiap tahunnya. Di tengahminimnya solusi pemerintah ada sekitar 225 ribu lulusan universitas taktertampung lapangan kerja.

Al Hayikmenjelaskan sebanyak 80 % pedagang dan pengusaha hampir gulung tikar akibat blockadedan perpecahan serta eksodus keluar dengan harapan mendapatkan suasanakondusif untuk investasi dan menghindari kerugian.

Diprediksitahun 2019 depan terjadi peningkatan krisis ekonomi jika masih terjadiperpecahan dan blockade Israel ke Gaza dan tak ada solusi ekonomi dan tak adabantuan di sector ini.

Al Hayikmenegaskan pentingnya ijin ekspor semua produk Gaza ke luar negeri danmencabut larangan masuk bahan baku untuk industry agar bisa menghidupkanperekonimian.

Al Hayikmenuntut pihak internasional untuk membantu menyelesaikan krisis ekonomi diGaza dan menghindarkan mereka dari krisis kemanusiaan saat ini sertapentingnya persatuan Palestina lewat rekonsiliasi nasional Palestina danmemulai pembangunan untuk menggeliatkan sector ekonomi dan tidak bergantungkepada Israel. (mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied