Sejumlah pengamat menganggap keputusan Amerika Serikatmenarik pasukanya dari Suriah merupakan keputusan setrategis yang sangatpenting bagi Suriah tapi tentunya keputusan ini mengakibatkan sejumlah efeknegatif bagi Israel dan bagi koalisinya di kawasan. Termasuk di dalamnyaYordania dan Saudi Arabia dalam kancah perang dingin antara Washington danMoscow.
Seorang kolomnisdan pengamat politik Nael Abdul Hadi mengatakan keputusan ini menyebabkanharapan Israel sirna. Bagi israel keputusan ini akan mengakibatkan ia sendiriandalam memerangi Iran. Ia juga akan sendirian melawan Rusia untuk mengusir Irandari Suriah.
Walauhubungan yang kian menghangat antara Netanyahu dan Trump namun ternyata Trump malahmengambil keputusan yang bertentangan dengan arah kebijakan Netanyahu. Trummalah menarik pasukanya dari Suriah yang akan selesai dalam 100 hari ke depan. Tentukeputusan ini sangat positif Netanyahu seharusnya bisa sampai kepadakesepakatan dengan Palestina tidak memanaskan Palestina. Ia bisa konsenmemerangi Isran di Suriah dan Hizbullah di Libanon.
Ia menambahkantiba saatnya Israel mengubah arah sasaranya. Ia sendiri faham bahw ia harus mengubahpandangan lamanya setelah Amerika hengkang dari Suriah.
Dalam kaitanini seorang jurnalis Israel mengaitkan keputusan Amerika hengkang dari Suriahmerupakan kabar buruk bagi Israel khususnya terkait dengan kebijakan militerdan politiknya.
Ron ben Yesyapakar militer Israel pada harian Yedeot Aharonot menganggap keputusan Amerikaini merupakan hadiah bagi Rusia Iran dan Suriah. Akibatnya sejumlah koalisiAmerika saat ini menjadi sendirian menentukan nasibnya terutama kelompok Kurdiselain mempermudah Iran membangun pangkalan militernya di dalam wilayah Suriah.
Dalam tulisan yang diterjamhakan Arab21 Yesya menambahkandengan langkah Amerika ini israel sedang menunggu sejumlah efek negatif karenakeberadaan Amerika disana diperlukan untuk mengekang kehadiran Iran di Suriahdan akan membuat keputusan ini seolah-olah Amerika Serikat tidak melihat denganhati-hati pada kepentingan sekutunya di Timur Tengah Bukan hanya Israel danYordania tetapi juga Arab Saudi. (asy/pip)”