Memang benar JalurGaza dan rakyatnya hidup dalam situasi kesulitan akibat langkah-langkah danblokade yang diberlakukan penjajah Zionis Israel secara terus menerus selamalebih dari dua belas tahun. Akan tetapi hal itu tidak menjadi penghalang dantidak membuat warga hanya menyerah pada keadaan dan kondisi buruk yang merekahadapi.
Meskipunkondisi ekonomi buruk dan serangan yang dilancarkan penjajah Zionis tidak pernahberhenti di Jalur Gaza. Namun Gaza menempati posisi terdepan dalam bidang pertanian.Ini karena Jalur Gaza merupakan tanah subur dengan segala jenis pertaniannya. Halini yang membuat Jalur Gaza menduduki tempat terdepan dalam ekspor sayuran kepasar-pasar Tepi Barat yang diduduki Israel juga pasar-pasar Arab dan Eropa.
Keranjangmakanan
Jalur Gaza merupakankeranjang makanan dengan beragam jenisnya. Dalam wawancara dengan PusatInformasi Palestina para ahli pertanian menilai bahwa tanah yang subur dijalur Gaza membuatnya daerah ini sosok untuk ditanami berbagai jenisbuah-buahan dan sayuran kecuali tanaman daerah tropis yang oleh beberapapetani dilakukan upaya percobaan untuk dibudidayakan dalam kondisi iklim yangsama. Sebegian dari mereka berhasil menanam beberapa buah daerah tropis sepertinanas dan varietas lainnya.
Para petani Gazamenjelaskan bahwa tanah Jalur Gaza lahan subur untuk budidaya semua sayuran. Dengankeberhasilan para petani dan pengawasan dari Departemen Pertanian para petani bisamenghasilkan kualitas terbaik dari produk pertanian yang pada gilirannya bisadiekspor ke beberapa negara di dunia terutama negara-negara Eropa yang menereimajenis-jenis terbaik dari sayuran dan buah-buahan di mana Jalur Gaza mampu mengambiltempat persaingan di pasar global.
Volume ekspor
Direktur Umum Pemasarandan Penyeberangan di Departemen Pertanian Palestina Tahseen Sakka kepada PusatInformasi Palestina mengatakan bahwa volume ekspor produk pertanian JalurGaza sebesar 33.700 ton dari berbagai jenis sayuran pada tahun 2017. Produk tersebutsampai ke pasar-pasar wilayah Tepi Barat yang diduduki penjajah Zionis danwilayah Palestina yang diduduki Israel sejak tahun 1948 juga ke Yordania dannegara-negara Arab lainnya serta negara-negara Eropa.
Tahseen Sakka mengungkapkanbahwa volume ekspor pertanian untuk tahun 2018 sebesar 36 ribu ton. Dia menyatakanbahwa volume ekspor yang diharapkan pada akhir tahun ini menjadi 40 ribu ton.
PejabatPalestina ini menyatakan bahwa sayuran yang diekspor mendekat sepuluh varietasmulai dari tomat mentimun zucchini kubis bunga kentang dan sayuranlainnya. (was/pip)