Anggota BiroPolitik Gerakan Hamas Khalil Hayyah mengatakan bahwa pendudukan penjajah Israeladalah ancaman nyata bagi kawasan dan perdamaian internasional. Dia menegaskan bahwakegagalan proyek AS di PBB menjadi tuas pengungkit yang mengangkat perlawananPalestina.
Dalam wawancaradengan Pusat Informasi Palestina Hayyah mengatakan “Pendudukan penjajahIsrael adalah ancaman terbesar bagi wilayah Arab dan Islam. Ia harus dikekangdan agresinya harus dihentikan.&rdquo Dia menambahkan bahwa rakyat Palestina terus melakukanperlawanan terhadap pendudukan penjajah Israel meskipun rekayasa-rekayasaterjadi di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Lebih lanjutdia mengatakan “Kami akan terus berjuang dan berpegang teguh pada opsi perlawananterhadap pendudukan penjajah Zionis. Perlawanan ini yang dilindungi oleh kehendakrakyat Palestina.”
Hayyahmengatakan bahwa perlawanan Palestina menang meski Amerika melakukan intimidasidan upaya untuk mengganggu keseimbangan internasional. Karena itu Hayyah memujikegagalan proyek Amerika untuk mengutuk perlawanan dan gerakan Hamas di PBB padahari Kamis (6/12/2018) lalu.
Dia mengatakan”Persatuan rakyat Palestina pada opsi perlawanan telah mencapai prestasibesar di antaranya kegagalan draft resolusi yang diajukan pemerintah AS kePBB. Kami berterima kasih kepada negara-negara yang menolak resolusi ini dan menjegaljalan penjajah Zionis dan pemerintah AS untuk mengkriminalisasi perlawanan.&rdquo
Dia menambahkan”Pemerintah AS dan penjajah Zionis ingin menjegal jalan moral dan etika yangdimiliki Majelis Umum PBB untuk mendukung hak rakyat untuk melawan pendudukan denganresolusi-resolusinya yang menegaskan hak rakyat yang diduduki untuk melawanpendudukan dengan semua bentuk termasuk perlawanan bersenjata.”
Dia mengingatkanIsrael dan Amerika yang berada di belakangnya telah mengganggu hukuminternasional. Dia mengatakan “Pemerintahan Amerika dengan gertakan dandana ingin mengubah perilaku internasional dan mengganggu standar aturan agamadan hukum kemanusiaan yang dikontrol dunia.”
Hayyahmenyatakan bahwa tujuan dari proyek Amerika di PBB ini adalah untuk menghukumrakyat Palestina atas perlawanan yang mereka lakukan terhadap pendudukan penjajahZionis selama bertahun-tahun dan upaya untuk menghukum semua perlawanan rakyatterhadap penjajah. Ini adalah kudeta melawan semua makna moralitas dannilai-nilai internasional dan kemanusiaan.”
Dia menambahkanbahwa rakyat Palestina melawan proyek Amerika ini dengan persatuan. Sementara kekuatan-kekuataninternasional yang terhormat melawan dan menggagakan proyek Amerika ini untuk menegaskanadanya kebaikan di dunia.
Hayyah mengatakan”Hari ini perlawanan kami menang pendudukan Israel dan Amerika gagal.Kami akan terus melanjutkan opsi perlawanan terhadap pendudukan dandipersenjatai dengan kehendak rakyat kami dengan warisan sejarah kami danwarisan kemanusiaan dengan resolusi-resolusi PBB dengan hukum dan aturanagama sebelum dan sesudahnya.&rdquo
Hayyahmenyampaikan pesan kepada negara-negara yang menurut dengan tekanan Amerika &ldquoPemerintahAS dan pendudukan Israel telah tersesat. Aib bagi kalian membela algojo atas korbanyang berduka dan tertindas. Aib bagi kalian tidak mau melihat ratusan ribu wargayang meninggal ditahan terluka rumah-rumah dan tanah Palestina yang hancurserta jutaan pengungsi di berbagai belahan bumi akibat pendudukan.”
Dia melanjutkan”Lebih dari 70 tahun berlalu pendudukan (Israel) terus melakukanpembunuhan penghancuran penindasan pendeportasian pengusiran dan yahudisasiterhadap rakyat Palestina. Tidak seseorang pun berani untuk mengatakan bahwa(Israel) yang melanggar konvensi dan piagam serta tidak menghormati perjanjian-perjanjian.”
Dia menegaskan bahwakegagalan draf resolusi yang diajukan Amerika ini menjadi tuas baru bagi perlawananPalestina yang gagah berani. “Mereka ingin mengkriminalisasi perlawanannamun hati nurani kemanusian selalu menoropong mereka. Kami terus berjuang danperlawanan kami terus berlanjut sampai kami berhasil mewujudkan tujuan rakyatkami untuk kebebasan kembali ke tanah airnya mengakhiri pendudukan dan mendirikannegara kami” tegasnya. (was/pip)