Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (IHEC) Senin (3/12)mengumumkan 4.657 jenazah telah ditemukan dari puing-puing di kota Mosul diIrak utara sejak dipulihkan dari negara sampai 6 November.
Anggota Komisi Fadel al-Gharawi dalam pernyataan persnyakemarin mengatakan timnya yang terdiri dari aparat pertahanan sipil telahberhasil mengembalikan indentitas 2665 jenazah sementara yang 1.992 belum teridentifikasi.Diamenambahkan di antara tumpukan jenazah tersebut 851 adalah jenazah anak-anak tanpaidentitas.
Al-Gharrawi mengatakan adanya banyak ranjau yangditemukan serta alat peledak menyebabkan jumlah korban bertambah banyak.Pihaknya juga mengalami hambatan yang signifikan dalam mengembalikan para jenazahtersebut kepada keluarganya masing-masing.
Gharawi meminta pemerintah Irak mengangkat limbah perangdan Departemen Kesehatan untuk melengkapi persyaratan untuk pengujian DNA untukmencocokkan dengan badan yang tidak teridentifikasi agar terlengkapipersyaratan hukumnya.
Perlu dicatat jumlah warga sipil yang tewas selamaperang di Mosul masih belum diketahui. Angka-angka kasar berkisar antarabeberapa ribu hingga dua puluh ribuan menurut beberapa sumber.
Pasukan Irak merebut kembali kota Mosul pada bulanAgustus 2017 setelah sembilan bulan melakukan aksi peperangan yang melelahkan hinggamenggunakan senjata berat dan bombardir udara skala besar.
Perang mengubah sebagian besar kota terutama daerah lama(barat) menjadi reruntuhan di mana tim pertahanan sipil masih bekerja untukmenghilangkan reruntuhan dan mayat yang tersisa di bawahnya. (asy/pip)