Anggotabiro politik Hamas Khalil al Hayyah mengingatkan sejumlah negara Arab dan Islamakan bencana yang akan membahayakan mereka jika terus melanjutkan normalisasidengan penjajah zionis.
Dalamsambutan konferensi internasional yang digelar Al-Quds Internasional di GazaRabu (5/12) al Hayyah menegaskan bahwa rakyat Palestina membayar harganormalisasi dengan darah dan tempat sucinya.
Tak logismengorbankan kota Al-Quds sendirian membuka normalisasi dengan penjajah zionissama dengan memberikan hadiah atas kejahatannya ungkap al Hayyah.
Al Hayyahberpesan kepada segenap bangsa Arab dan dunia Islam hentikan rangkaiannormalisasi dengan zionis demi Allah kalian akan menyesal zionis akanmenghancurkan semua yang kalian miliki kebudayaan para wanita anak-anakpara pemuda jangan kalian buka kota kalian untuk mereka hentikan normalisasi.
BangsaPalestina hari ini menjadi korban keji upaya zionis terpecah dalamperjuangan semua ini terjadi pasca normalisasi dengan mereka kami membayarharga normalisasi menggunakan darah kami terutama di kota Al-Quds.
TokohHamas ini meminta untuk menutup kedubes Israel dan mengusir para duta besarnyadan mengevalusasi kejahatannya terhadap bangsa Palestina. Al-Quds merupakanamanah di pundak Palestina ini merupakan janji kami dan penjajah zionisdengan semua arogansinya tetap menuju kehancuran tegas al Hayyah.
Ditegaskannyabahwa bangsa Palestina tak akan menerima eksistensi zionis di negerinyaterutama di kota Al-Quds dan kota Al-Quds merupakan tema sentral pertikaianPalestina dengan musuh sehingga mereka berupaya mengakhiri persoalan Al-Quds secepatnya.
Israelberupaya mengakhiri persoalan Al-Quds dengan cepat kasus di Khan Ahmar merupakanbukti atas hal itu Al-Quds saat ini berada di fase paling berbahaya tegasnya.
BangsaPalestina dituntut untuk mengakhiri perpecahan internal dan mengembalikanpersatuan nasional agar fokus menghadapi pertempuran Al-Quds.
Dan Hamastetap siap untuk berkontribusi nyata membangun lembaga nasional termasuk PLO.
Hamasmengapresiasi peran Mesir untuk mengakhiri perpecahan dan menyusun agendaPalestina. al Hayyah mengungkap visi Mesir untuk mengakhiri perpecahan danHamas setuju dengan visi tersebut dan tengah menanti sikap gerakan Fatahtegasnya.
Mesirtelah menyampaikan visinya untuk mengakhiri perpecahan Palestina dan menyusunagenda persatuan dengan merealisir rekonsiliasi nasional dan menjadiperhatian faksi faksi Palestina Hamas telah menyatakan sikapnya dan berharapgerakan Fatah untuk segera meninggalkan perpecahan untuk menghadapi penjajahkarena tak mungkin menghadapi penjajah dengan kondisi terpecah.
Al Hayyahmenuntut otoritas dan PLO untuk membantu keuangan Al-Quds dan warganyadibandingkan menggelontorkannya untuk lembaga keuangan. Sangat pentingmengobarkan perlawanan di setiap jengkal bumi Palestina terutama di kotaAl-Quds.
Segenapwarga Palestina di luar negeri diminta untuk mengekspresikan tuntuan membelaPalestina dan Al-Quds lewat pergerakan rakyat bersama pihak peduli untukmenarik empati dunia agar mendukung Al-Quds dan Palestina. Menurut al Hayyahkedubes Israel dan Amerika harus digoncang dengan aksi unjuk rasamengungkapkan emosi dan tuntutan yang adil di depan mereka pungkasnya. (mq/pip)