TentaraIsrael mendistribusikan interuksi militer hari ini (3/12)  untuk melanjutkan penutupan jalan menuju desaAl-Khan Al-Ahmar dengan alasan desa tersebut disita untuk keperluan militermendesak hingga 15/1/2019.
Hal ini bersamaandengan laporan dari surat kabar Ibrani Haaretz yang menunjukkan bahwa PerdanaMenteri Israel Benjamin Netanyahu tak bergeming dalam kebijakanya terkait masyarakatBadui dalam kaitan Al-Quds terjajah. Ia masih menunda evakuasi warga Khan Ahmaruntuk mengantisipasi tindakan yang memungkinkan dikeluarkan surat dari PengadilanKriminal Internasional di Den Haag.
Menurutsurat kabar Haaretz penundaan evakuasi warga Badawi Arab bertujuan untukmemfasilitasi dimulainya kembali perundingan antara pemerintah dan warga dalam tekanandiplomatik Israel yang khawatir mengambil langkah-langkah yang mengakibatkanpidana di Pengadilan Pidana Internasional di Den Haag.
Namun dilapangan sebagaimana dilaporkan tidak ada perundingan apapun antara pemerintahentitas dengan warga Khan Ahmar. Sementara para politisi Israel menganggap Netanyahuberupaya memanfaatkan waktu sambil menghilangkan tekanan pada dirinya baik daripemukim kamp ultra kanan atau Komunitas internasional khususnya TribunalInternasional.
RekomendasiNetanyahu untuk menunda evakuasi desa menimbulkan penolakan dari partai oposisiIsrael Baitunya. Ini bertentangan dengansikap mantan Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman yang menolak penundaan sesuairekomendasi sidang kabinet terbatas. (asy/pip)