Keluarga para syuhadayang jasadnya ditahan di lemari es dan pemakaman penjajah Israel menyerukanagar isu mereka ini menjadi isu nasional yang masuk prioritas utama. Merena perlunyamemberitakan perhatian rakyat dan nasional untuk membebasan seluruh jasad wargaPalestina yang gugur di tangan penjajah Zionis dan jasadnya masih mereka tahan.
Keluarga parasyuhada ini menyerukan agar dilakukan upaya intensif yang menuntut pembebasansegera jasad para syuhada yang ditahan penjajah Zionis memberikan ruang yangluas di media untuk membicarakan dimensi dan risiko tindakan ini sertamengundang para pakar spesialis dan pemangku kepentingan untuk membentukopini publik mengenai masalah ini.
Ditegaskan pukapentingnya dan perlunya “menyatukan” upaya hukum dan rakyat untuk menghadapikebijakan pendudukan Israel terkait dengan penahanan jasad para syuhadamelalui pembentukan tim hukum nasional yang khusus untuk menindaklanjutimasalah ini secara lokal dan internasional.
Keuarga parasyuhada kembali menyerukan untuk “mengekspos” kebijakan pendudukan Israelini di depan opini publik internasional dengan pengaktifan institusi danrepresentasi Palestina di luar negeri dan di forum internasional.
Mereka menyerukanperlunya menyiapkan berkas “yang lengkap dan memadai” untukmengajukan pengaduan kepada mahkaman pidana internasional dengan menyebutbahwa penahanan mayat para syuhada adalah kejahatan perang.
Perlu jugadesakan pada tingkat politik untuk memainkan perannya secara lokal daninternasional mengenai masalah ini dan meletakkannya di garis depanperhatiannya.
Pada syuhadaPalestina yang ditahan di lemari es penjajah Israel dan dikubur di “KuburanArqam” sejak intifadhah al-Quds pada Oktober 2015 hampir 33 syuhada yangberasal dari al-Quds Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Otoritaspendudukan penjajah Zionis masih menahan sekitar 260 jasad syuhada di kuburan yangdisebut “Kuburan Arqam”. Pihak penjajah Israel menahan mayat para syuhadaPalestina selama bertahun-tahun sebagai upaya untuk menekan perlawananPalestina dan belakangan hal itu dilakukan sebagai upaya untuk memulangkanpara tentara Israel yang ditangkap di Jalur Gaza. (was/pip)