Puluhan anak penyandang cacat ikut berpartisipasi dalam aksiprotes blokade Gaza bersamaan dengan peringatan Hari Internasional PenyandangCacat di depan markas UNESCO di Kota Gaza Barat pada Ahad (31/11).
Para peserta aksi mengangkat slogan yang menyerukan pembebasanJalur Gaza dari blokade internasional yang memungkinkan mereka menyeberangi Rafahuntuk bantuan perjalanan dan pengobatan.
Sejumlah Penyandang cacat di Pusat Rehabilitasi Emaarmenekankan pentingnya memasukan sejumlah alat khusus bagi para penyandang cacatyang tidak tersedia di Gaza sesuai kebutuhan mereka seperti kursi roda alatbantu pejalan kaki dan lainya.
Ia juga menyebutkan acara ini diselenggarakan di depanmarkas UNESCO sebagai organisasi internasional bidang anak-anak untuk mengingatkanmereka atas hak-hak warga negara yang sah apalagi di Hari InternasionalPenyandang Cacat sedunia” katanya.
Salama ini ia menjelaskan aksi solidaritas penyandangdisabilitas ini bertujuan untuk menghadirkan sebuah memorandum solidaritas danprotes terhadap UNESCO karena tidak menjamin adanya hak penuh penyandang bagi merekaselain untuk menyampaikan pesan bahwa rakyat Palestina sedang menderitakesulitan akibat pengepungan dan penutupan penyeberangan.
Persimpangan Rafah ditutup anak disabilitas yang kehilanganpendengaran selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Akibatnya mereka tak melakukanpekerjaan dan pemeliharaan dalam diprogram yang diadakan di Mesir”katanya.
Anak-anak berkebutuhan khusus membutuhkan implan kokleaseharga $ 30.000 dollar mereka harus bepergian ke luar negeri dan tentu harusada dukungan untuk operasi ini.
Salameh menunjukkan ada banyak alat khusus yangdibutuhkan penyandang cacat dan tidak tersedia sesuai kebutuhan mereka di Gazaseperti kursi roda pejalan kaki dan lainya
Memorandum itu diserahkan kepada Direktur Kantor UNESCOoleh anak-anak penyandang cacat termasuk tuntutan untuk membuka penyeberanganRafah. Mereka menekankan Israel bertanggung jawab membuka penyeberanganmelakukan kultivasi atau memberikan bantuan kepada orang-orang cacat.(asy/pip)
