Emir QatarSyeikh Tamim bin Hamad al-Tsani pada hari Sabtu (1/12/2018) kembalimenegaskan pembelaan negaranya pada isu perjuangan Palestina. dia menegaskan perlunya”mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah Arab.”
Dalam sebuahpidato pada kesempatan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat PalestinaSheikh Tamim menekankan pentingnya mencapai solusi yang adil komprehensif danberkelanjutan untuk masalah Palestina.
Dia menambahkanbahwa solusi yang adil itu adalah “melalui negosiasi atas dasarmengakhiri pendudukan Israel atas wilayah Arab dalam jangka waktu tertentu komitmenmematuhi resolusi-resolusi legalitas internasional dan prinsip solusi duanegara yang disetujui oleh masyarakat internasional.”
“SikapIsrae yang terus menplak opsi perdamaian serta terus melakukan eskalasi danpelanggaran hak-hak rakyat Palestina tidak memberikan peluang untuk mencapaiperdamaian yang langgeng dan menyeluruh di Timur Tengah dan dunia&rdquo tegas EmirQatar.
Dia mengatakanbahwa negaranya “akan terus berupaya untuk bekerja dengan pihak-pihak internasionalgunauntuk mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam melanjutkan kembali prosesperdamaian di Timur Tengah sesuai dengan kerangka acuan dan resolusi-resolusilegaltias internasiona yang relevan.”
Dia mengingatkanbahwa Qatar juga akan terus “memberikan berbagai jenis dukungan materi danpolitik kepada rakyat Palestina.” Dia menyatakan bahwa Doha dalam setahunini telah mengumumkan janjinya untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat keJalur Gaza yang diblokade memasok bahan bakar untuk menjamin ketersediaan listrikguna menutupi kebutuhan dasar.”
Dalam konteksterkait Emir Qatar mengatakan “Doha telah meningkatkan dukungan keuanganuntuk Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) sehinggatahun ini turut memberi kontribusi yang memungkinkanUNRWA membuka kembali sekolah-sekolahnya di sana setelah sebelumnya terancam akibatkekurangan pendanaan yang cukup signifikan.”
Peringatan HariSolidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina mengingatkan kembali kepadahari ketika PBB mengeluarkan resolusi pembagian Palestina pada 29 November 1947.Resolusi ini merupakan tikaman terbesar pada Palestina. Karena melalui resolusitersebut bagian terbesar tanah mereak dirampok diambil dari para pemilik aslinyakemudian diberikan kepada orang asing Yahudi yang datang dari seluruh dunia.
ResolusiMajelis Umum PBB npmor 181 menetapkan untuk didirikan &ldquosebuah negaraYahudi” dan “negara Arab Palestina” di tanah Palestina. Sampai saatyang terwujud hanyaah &ldquonegara Yahudi&rdquo. Sementara &ldquonegara Palestina&rdquo hanya adadi kertas mati.
Ketika Israelterus menduduki Palestina maka penjajah Zionis Israel juga terus mengontroldaerah-daerah di negara-negara Arab sejak tahun 1967 seperti pertanian-pertanianShebaa di Lebanon dan Dataran Tinggi Golan Suriah. (was/pip)