Pada hariSelasa (27/11/2018) pasukan pendudukan penjajah Zionis Israel menguasai danmengambil alih 267.000 meter persegi tanah desa Bardala dan Tayasir di propinsiTubas dan Lembah Yordan utara yang dimiliki oleh Gereja Latin di al-Quds.
Pengambilalihan lahan ini adalah bagian dari kebijakan “cengkeraman tangan”oleh pendudukan penjajah Israel untuk mencalpok lebih banyak lagi tanahPalestina untuk memperluas permukiman-permukiman Israel yang melanggar hukuminternasional.
Tanah yang diambilalih ini terletak dekat bekas kamp pasukan pendudukan penjajah Israel yangbaru-baru ini dibangun kembali dan dilengkapi dengan kamar-kamar dan pelayanandi dalam dan di sekitarnya.
Keputusan inimerupakan bahaya nyata bagi sejumlah keluarga Palestina yang tinggal di daerahtersebut. Mereka takut keputusan penjajah Zionis ini akan menjadi pendahuluanuntuk mendeportasi mereka dari rumah mereka dengan dalih keamanan palsu yangbertujuan untuk mengambil alih lebih banyak lagi lahan untuk kepentingan pembangunanpermukiman Yahudi.
Badan IslamKristen untuk Membela al-Quds dan Tempat-tempat Suci mengutuk pengambil alihan olehpasukan pendudukan penjajah Zionis terhadap ratusan meter persegi tanah milikGereja Latin di Lembah Yordan tersebut.
Pengambilalihan tanah milik Gereja Latin dan diubah menjadi kamp militer ini merupakan pelanggarannyata terhadap hukum humaniter internasional yang menetapkan prinsip-prinsipyang berlaku selama perang dan pendudukan.
SekretarisJenderal Badan Islam Kristen Hanna Issa menyatakan bahwa pemerintah Israel terusmempercepat laju penyitaan tanah dan membangun pemukiman secara mengabaikantindakan para pemukim Yahudi yang terus mengangkangi tanah di dekat permukimanYahudi dan bahkan menyerukan para pemukim Yahudi untuk terus merebut lebihbanyak tanah di al-Quds dan Tepi Barat. (was/pip)
