Dewan Parlemen Knesset Israel pada Senin (26/11) meratifikasirancangan undang-undang yang melarang adanya pengurangan masa hukuman bagitahanan karena tuduhan pembunuhan.
Menurut undang-undang tersebut dilarang membebaskan tahananyang telah mendekam selama dua-pertiga dari masa tahanan bagi mereka yangdivonis karena pembunuhan atau percobaan pembunuhan atau perencanaan atau konspirasiuntuk membunuh seseorang.
Sebelumnya media Zionis menyebutkan yang mengajukanpelarangan remisi ini adalah anggota parlemen Knesset dari partai YisraelBeiteinu Oded Furrer. Ia menambahkan namun undang-undang ini akan meliputijuga para tawanan Palestina belum divonis namun menjurus pada tuduhan akhiryang menyebabkan pembunuhan.
Pada awal bulan ini parlemen Knesset Israel telah meratifikasidraft amandemen undang-undang untuk menggandakan pengurangan penahanan bagi tawananyang tidak terkait dengan keamanan Palestina.
Sebelumnya Anggota parlemen Israel dari partai YahudiHome Moti Yojav menuntut pemerintah dan militer Israel untuk mengambilkebijakan pembunuhan dan pembersihan pimpinan Hamas di Gaza.
Statmen Yojav merespon 3 kebakaran di ladang pemukimanIsrael di seberang Gaza yang dipicu pesawat kertas berisi bahan yang mudahterbakar yang diluncurkan dari Gaza.
Canel 7 Israel mengutip statmen anggota Knesset Yojav&ldquoHamas merupakan pihak yang bertanggung jawab di Gaza respon yang sesuai ataspesawat-pesawat kertas tersebut adalah dengan membunuh pimpinan gerakan Hamas&rdquoungkapnya.
Menurutnya untuk menghentikan kebakaran di ladang-ladangpertanian dan melindungi warga dari pesawat kertas dan juga penembakan roketsolusi satu-satunya adalah kembali mengambil kebijakan pembunuhan (asy/pip)