Menteri Wakafdan Urusan Agama Palestina Sheikh Yousef Adais memperingatkan upaya penjajahZionis Israel untuk mengubah status quo di Masjid Ibrahimi meskipun adakeberatan keras terhadap langkah tersebut.
Dalampernyataan pers Rabu malam (21/11/2018) Adais mengatakan bahwa serangan berupapenutupan Masjid Ibrahimi memungkinkan para pemukim Israel untuk menguasainyadan mencegah kaum Muslimin masuk ke dalamnya untuk melakukan ibadah dengan amandan damai.
Dia mengecam pasukanpenjajah Zionis yang mengizinkan penambahan lift dengan alasan-alasan palsu diMasjid Ibrahimi. Dia menekankan bahwa lift akan merusak bangunan bersejarah danpeninggalan Islam di samping bertentangan dengan keputusan UNESCO untukmelestarikan masjid sebagai bagian dari warisan kemanusiaan tanpa merusak didlamnya melalui pelanggaran-pelanggaran yang dipasarkan atas mana kemanusiaan.
Dia menekankanbahwa Masjid Ibrahimi adalah bangunan Islam non-Muslim tidak berhak untukmenggunakannya dan melanggar hak kaum muslimi dengan alasan-alasan palsu.
“Hak untukmengelola masjid di semua area dan fasilitasnya dan yang berhak untukmelaksanakan prosedur teknis hanyalah Kementerian Wakaf dan Urusan Agama yangmewakili kedaulatan negara Palestina meskipun Masjid Ibrahimi mengalamipendudukan dan pembagian secara waktu dan tempat.
Dia memintalembaga-lembaga internasional terutama UNESCO untuk menjaga warisan kemanusiaandan budaya Palestina sebagai komitmenya pada ketentuan-ketentuan resolusi yangdikeluarkannya terutama terkait Masjid Ibrahimi.
Masjid Ibrahimiyang berada di kota Hebron wilayah selatan Tepi Barat menjadi sasarankampanye “ganas” berupaya serangan dan upaya menguasainya danmengukuhkan kedaulatan Israel atasnya.
Masjid Ibrahimikini dibagi dua oleh pihak penjajah Zionis. Di mana orang-orang Muslim shalat diMasjid Ibrahim dan orang Yahudi berdoa di sisi lain. Umat Islam dilarang shalatdi dalamnya selama hari-hari besar Yahudi. (was/pip)