Walikota penjajahZionis Israel di al-Quds atau Yerusalem pada hari Rabu (21/11/2018) memberiizin kepada Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) untuk memperluas bangunankedutaanya sekitar 700 meter persegi.
Perluasan initerjadi enam bulan setelah keputusan kontroversial yang dikeluarkan olehpemerintah Amerika Serikat untuk memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv keal-Quds sekaligus mengakui kota suci yang diduduki penjajah Zionis tersebut sebagaiibu kota negara penjajah Israel. Dua keputusan pemerintah AS tersebutmendatangkan kecaman internasional.
Amerika Serikatjuga mengumumkan pada Oktober lalu bahwa mereka akan menutup konsulatnya di al-Qudsyang digunakan oleh orang Palestina dan akan digantikan oleh departementerpisah di kedutaan baru.
Pada awalNovember lalu jurubicara kedutaan besar Amerika di al-Quds mengatakan &ldquoPada tahappertama kedutaan Amerika Serikat di Yerusalem memiliki kantor untuk duta besardan sejumlah kecil staf.”
Dia menambahkanbahwa bahwa pembangunan gedung akan dilanjutkan ke tahap kedua pada musim panastahun 2019. Untuk selanjutnya akan dipindahkan lebih banyak lagi para staf kedutaanbesar dari Tel Aviv ke kedutaan yang baru di al-Quds. (was/pip)
