Dr. Khalil Hayyahanggota Biro Politik Gerakan Hamas menegaskan bahwa rakyat Palestina di Jalur Gazatidak akan dikalahkan oleh blokade politik ekonomi atau perang. Karena merekaadalah bangsa yang memiliki pemahaman yang mendalam berakar dan komitmen pada agamaAllah dan dalam pelukan al-Quran.
Hal tersebutdisampaikan Hayyah dalam upacara tahunan untuk mewisuda para penghapal al-Quranuntuk tahun 2018 yang digelar di ruang konferensi besar di Universitas IslamGaza.
Dia menegaskan”Rakyat Palestina yang mewujudkan dan mempertahankan identitas umatdengan al-Quran jihad fi sabilillah dan perlawanan merasa merasa terhormatuntuk menjaga martabat umat ini dan treknya.&rdquo Dia menegaskan bahwa Gaza tidakakan berbelok jalan karena blokade atau intimidasi karena kompasnya mengarah menujual-Quds.
Hayyahmengusulkan kepada Kementerian Wakaf untuk membuat ensiklopedia penghafal Quranagar mereka dikenal umat yang dimulai dari Jalur Gaza. Dia mengapresiasi kreativitasKementerian Wakaf yang berkelanjutan untuk mewujudkan identitas sejatiorang-orang Gaza yang berpegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah Nabi.
Wakil KementerianWakaf Dr. Hasan Shaifi dalam pidatonya mengatakan “Hari ini kita mewisuda550 hafidz dan hafidzah (penghafal al-Quran) baru yang menyelesaikanhafalannya selama tahun 2018.” Dia menegaskan bahwa generasi ini memikul nama hak kembali(pengungsi Palestina). Karena generasi ini adalah generasi pembebasan yangtidak akan kalah dan hancur.
Dia mengatakanbahwa kementeriannya telah melakukan lebih dari 1000 kursus hukum-hukum tilawahal-Quran tajwid riwayat qiraat sanad dan telah meluluskan lebih dari 9000lulusan.
KementerianWakaf juga mensponsori 546 pusat menghafal Al-Quran yang menampung hampir10.200 siswa yang 3.200 putra dan 7.000 putri. Jumlah halaqah penghafal Quransebanyak 59 haaqah 32 untuk putra dan 27 untuk putri yang diikuti oleh 500 peserta.(was/pip)