Pemerintah Kuwait mendeportasi seorang warga Israel Ben Tsion yangmasuk secara sembunyi-sembunyi ke pameran buku yang digelar untuk memperingatial Quds ibukota Palestina.
Menurut surat kabar al Qubs Kuwait edisi Jumat otoritas mendapatiseorang warga Israel berkeliling di pamerat buku Kuwait menggunakan Kipahyahudi yang kemudian diketahui identitasnya sebagai Ben Tsiyon yang masuk keKuwait menggunakan paspor Amerika.
Ben Tsion merilis foto di akun instragramnya di depan bendera dewankerjasama teluk dan menulis komentar di sana ada bendera yang kurang yaitubendera Israel.
Pemerintah Kuwait menangkapnya dalam rentang waktu 18 jamkeberadaannya di Kuwait sebelum kemudian mendeportasinya.
Sebelumnya Ben Tsion merilis gambar dirinya di Saudi dan MadinahMunawaarah dimana dia masuk ke sejumlah negara Arab mengunakan paspor sejumlahnegara selain paspor Israel miliknya.
Ben Tsion datang ke Kuwait negara Arab paling keras yang menentangnormalisasi karena pentingnya acara kebudayaan di Kuwait yang puncaknyaperayaan al Quds sebagai ibukota abadi Palestina seakan ia hendak melihatsikap resmi pemerintah dan rakyat Kuwait yang barangkali ada harapan untukmelakukan normalisasi.
Media menyebutkan bahw Ben Tsion menyatakan dengan tegas dalamwawancaranya dengan wartawan Ahmad Zakaria yang dirilisnya di Instagram bahwakehadiran dirinya ke pameran buku untuk mengetahui kebudayaan Kuwait danmembeli kisah anak-anak dan sejumlah rekaman video dirinya menemukan sejumlahbuku terkait penderitaan Palestina dan membuatnya faham bahwa Kuwait takmelakukan normalisasi dengan Israel.
Ben Tsion yang masuk ke Kuwait menggunakan paspor Amerika danbekerja di surat kabar Times of Israel dan memaparkan video saat berkendara dibawah terpaan hujan di Kuwait bersama seorang wanita asing yang menyanyikanlagu Israel.
Kunjungan ini memicu emosi warga dan menuai kritik dari wargaKuwait di instagram dan twitter dan meminta pihak kemendagri untukmenangkapnya. (mq/pip)
