Tue 6-May-2025

Operasi Khanyunis Peluru yang Membunuh Penembaknya

Selasa 13-November-2018

Operasi Khanyunis pada Ahad (11/11/2018) malamdinilai menjadi kegagalan yang harus ditelan entitas penjajah Zionis disertaidengan sejumlah tuduhan dan kesalahan pada siapa yang bertanggung jawab ataskegagalan operasi keamanan di Jalur Gaza tersebut. Operasi yang mengakibatkan tewasnyaseorang perwira dan melukai tentara lainnya dari kesatuan “Majlan”. Kesatuanyang bertanggung jawab untuk melakukan misi hingga ke jantung lawan.

Operasi langka

Ron Ben Yishai seorang analis militer untuksurat kabar Zionis Yedeot Ahronot mempertanyakan bagaimana bisa pasukan Israelmemasuki sebuah kota di Jalur Gaza bahkan jika pasukan itu terlatih denganbaik dan berkualitas. Ini adalah operasi yang membahayakan nyawa para prajuritdan dapat menyebabkan prajurit disandara yang pada gilirannya akan menyebabkaneskalasi ketegangan yang tajam.

Menurut Ben Yishai operasi semacam itu yangdilakukan pada Ahad malam adalah operasi yang jarang dilakukan dalam beberapatahun terakhir. Operasi seperti ini hanya bisa dilakukan dalam keadaan khusus sajaketika tidak ada informasi intelijen atau operasional atau dilakukan tanpa melibatkanprajurit tempur di lapangan.

Dia menjelaskan bahwa operasi semacam itu seharusnyatelah ditetapkan dengan jelas dipastikan targetnya atau titik yang sasaran yangdidahului oleh studi dan investigasi akurat dan komprehensif dalam hubunganlangsung dengan penghimpunan informasi intelijen.

Dia menyatakan bahwa operasi rahasis sepertiitu kadang-kadang dilakukan ketika tersedia informasi intelijen yangberkualitas tentang sebuah peluang tanpa mengorbakan perwira tingkat tinggi ataumenghancurkan pusat informasi atau mengganggu media tempur berkualitas tinggiatau untuk mendapatkan kertas tawar-menawar.

Harga mahalharus dibayar

Lebih lanjut BenYishai mengatakan akan tetapi tampaknya niat di sini tidak seperti inimisalnya penculikan Mustafa Dirani tahun 1994 yang dilakukan tentara Israel untukmendapatkan informasi tentang Ron Arad atau kertas tawar-menawar dengan imbalanpembebasan Mustafa Dirani dengan kompensasi pembebasan pilot Israel yangditangkap di Lebanon.

Ben Yishaimenyimpulkan analisisnya dengan bertanya apa yang sebenarnya terjadi?Bagaimana dan mengapa unsur-unsur operasi rahasia itu terungkap dan terlibatdalam bentrokan?

Selain itu jugaada hal yang membingungkan. Bagaimana seorang pemimpin senior Hamas muncul di arenaoperasi dan terbunuh dalam bentrokan tersebut? Apakah pasukan Israel hadir untukmemburu aktivitasnya misalnya dalam melacak penggalian terowongan?

Dalam konteksyang sama analis militer Israel Amir Boukhbut mengatakan “Ini adalahoperasi rahasia khusus yang disetujui oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata GadiEisenkot kemudian Menteri Pertahanan Lieberman dan selanjutnya disetujui PerdanaMenteri Netanyahu. Hal itu karena sensitivitas situasi yang berkobar denganHamas.&rdquo

Menurut sumberIsrael hasil operasi ini mengungkapkan tentang harga yang harus dibayar olehtentara Israel jika terjadi pertempuran menyeluruh di Jalur Gaza.

Koresponden TV10Israel Or Heller mengatakan bahwa operasi ini bertujuan untuk memperolehinformasi dari seorang pejabat senior Hamas tentang sistem rudal diGaza.Tujuannya bukan untuk membunuh target karena jika itu maka Israel cukupdengan membunuhnya dari udara.

Salah perkiraan

Alon Ben Davidkoresponden militer untuk TV10 Israel menyampaikan bahwa operasi kesatuan khususIsrael di Jalur Gaza ini tidak dimaksudkan untuk melakukan pembunuhan ataupenculikan tetapi merupakan operasi yang berkelanjutan. Sumber lain menyebut apayang terjadi di Khanyunis adalah bencana bukan peristiwa keamanan sepertikata tentara Israel.

Penulis IsraelYariv Offenheimer menuduh Lieberman bahwa dia memerintahkan operasi ini untukmembuktikan kepada Menteri Naftali Bennett bahwa dia (Lieberman) mampu membuatkeputusan yang sulit.

Terkait detail operasikoresponden TV10 Israel mengatakan bahwa kendaraan Volkswagen sedang menunggu didepan sebuah rumah (pemimpin Brigade Qassam) Nurudin Barakah. Kendaraan itumenimbulkan kecurigaan dari pengawalnya mereka mengejar kendaraan tersebut danmenghentikannya. Mereka meminta para penumpang untuk mengungkapkan identitasnyalalu terjadilah baku tembak.

Seorang perwiraIsrael menduduki posisi sensitif dan tinggi Mayor Mahmoud Khairuddin daridesa Horvih dari suku Druze wakil komandan kesatuan komando Sayeret Cilan danseorang perwira lainnya juga dari suku Druze dari desa Aosevia yang menderitaluka parah. Maka dipanggilah pesawat Israel untuk melancarkan 40 serangan demimenyelamatkan sekelompok pasukan khusus tersebut.

Surat kabar Maarivmengutip Eisenkot yang mengatakan “Pasukan khusus tentara Israel telahmelakukan operasi sangat penting bagi keamanan Israel.”

Analis senior Israelberkomentar bahwa operasi tersebut adalah “operasi rahasia” namun “rumit”setelah perlawanan mengungkap pasukan khusus tersebut dan terlibat bentrokandengan mereka.

Surat kabar Maarivmengungkapkan bahwa mayor yang tewas dalam operasi rahasia tersebut adalah perwirapaling tinggi pangkatnya yang tewas sejak perang terakhir di Jalur Gaza.

Operasi yangdirencanakan

Sepesialis masalahIsrael dan Ibrani Shalah Ahmad Aqib menjelaskan bahwa penentuan waktu operasimerupakan langkah preemptif sebelum dimulainya tahap kedua kesepahaman yang berisiusulan kasus serdadu Israel yang disandera Hamas dan kesepakatan untukmeminimalisir harga yang akan dibayar oleh Israel dengan penukaran para serdaduIsrael tersebut.

Dia menambahkanbahwa gambar-gambar yang dirilis dari tempat operasi mengisyaratkan padabeberapa target dan kemungkinan besar tujuan utamanya adalah untuk memperolehinformasi akurat tentang perlawanan apakah dengan menculik anggota perlawananatau menanam alat penyadap dengan efisiensi tinggi dengan kemungkinan lemah untukmengambil opsi pembunuhan. Karena kalau yang terjadi menjadi tujuannya makabisa dilaksanakan memasang bom atau melalui serangan udara tanpa mempertaruhkannyawa sejumlah perwira Israel.

Dia menegaskan bahwaoperasi semacam hanya dilakukan melalui bantuan agen mata-mata (informan) dilapangan. Terlebih mobil yang digunakan dalam operasi bersih dari mata-mata begitujuga operasi pemantauan korban (Nurudin Barakah ). Di akhir operasi pesawatIsrael mengebom mobil tersebut untuk menyingkirkan bukti yang dapat menjangkau paramata-mata tersebut.

Shalah menyatakanbahwa operasi ini &ndash sebagaimana diungkapkan sumber-sumber Israel &ndash sudah direncanakansebelumnya dengan sanga akurat yang pelaksanaanya disupervisi oleh Kepala StafAngkatan Bersenjata Israel Gadi Eisenkotdan kepala bidang intelijen secaralangsung. Hal ini membuktikan bahwa tujuan operasi ini pada dasarnya adalah murniintelijen apakah dengan menculik pemimpin perlawanan atau memasang alatpenyadap dan merupakan tugas paling penting dari kesatuan khusus “Majlan”yang melaksanakan operasi ini.

Menujuk kepada kesiapan perlawanan Shalahmenegaskan bahwa operasi ini membuktikan bahwa setiap operasi yang dilaksanakanIsrael di Jalur Gaza adalah operasi yang beresiko dan merugikan. Tidak akanbisa mewujudkan tujuan apapun yang diharapkan. Kegagalan operasi ini merupakanpesan keras dari perlawanan kepada penjajah Zionis bahwa solusi militer denganperlawanan di Jalur Gaza tidak akan memberikan manfaat apapun.

&ldquoPerselisihan antar pemimpin Zionis masihmuncul di permukaan. Karena masing-masing berusaha menunjukkan kekuatannya. Operasiini dianggap membuktikan kegagalan Menteri Perang Lieberman terhadap pengkritikterbesarnya Menteri Pendidikan Naftali Bennett. Sebaliknya Kepala Staf AngkatanBersenjata Israel Eisenkot bercita-cita mencapai prestasi sebelum meninggalkan tugas&rdquotutup Shalah dalam analisanya. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied