Wed 7-May-2025

Mufti al-Quds Peringatkan Dampak Melegitimasi Penyerbuan al-Aqsha

Rabu 7-November-2018

Mufti Agungal-Quds Syaikh Muhammad Hussein memperingatkan polisi penjajah Israel ataspermintaan untuk meningkatkan penyerbuan-penyerbuan resmi ke Masjid Al-Aqsha.Dia menyalahkan otoritas penjajah Zionis sebagai pihak yang bertanggung jawabpenuh yang mendorong terjadinya ketegangan di kawasan secara keseluruhan.Khatib Masjid Al-Aqsha ini memperingatkan dan dan konsekuensi atas eskalasiyang dianggap sebagai hal biasa ini.

Hussein mengutukpenyerbuan yang dilakukan otoritas penjajah Zionis ke kantor Kementerian Urusanal-Quds dan kantor propinsi al-Quds serta penyerangan pemukulan dan tembakangas beracun yang terjadi terhadap para pegawai yang ada di kedua kantortersebut. Tindakan ini merupakan pelanggaran nyata terhadap semua konvensi danperjanjian-perjanjian internasional.

Di sisi lain diamengutuk aksi brutal yang dilancarkan oleh pemerintah pendudukan Israel denganmelegislasi hukum rasis yang tidak adil dan provokatif yang sengaja untukmenarget warga Palestina keberadaannya kota-kotanya tempat-tempat sucinyabudayanya dan sejarah mereka di tanah dan tanah airnya termasuk melegislasi undang-undanghukuman mati bagi tawanan Palestina mengizinkan pengusiran dan pendeportasiankeluarga para pejuang perlawanan Palestina dan pemindahan mereka sesuai dengankebijakan sanksi kolektif.

Menurut Syaikh Hussein eskalasi dalam pemberlakuanundang-undang rasis ini bertujuan untuk meningkatkan pembatasan dan tekanan terhadaprakyat Palestina dan untuk mengusir mereka dari kota al-Quds agar kosong dari wargaPalestina Muslim dan Kristen.

Dia menegaskanbahwa rakyat Palestina tidak akan lelah dan tidak akan ragu-ragu berdirimenghadapi mesin perang penjajah Zionis untuk mempertahankan tanahnya hak-hakdan tempat-tempat sucinya. Tidak akan lelah dan ragu-agu untuk membela paratawanan yang mendekam di dalam penjara penjajah Zionis dan akan mengeluarkanmereka agar bebas menatap sinar matahari.

Menurutnyaundang-undang tidak adil dan sewenang-wenang lagi melanggar hukuminternasional dan kemanusiaan ini pasti akan menemui kegagalan dan akanmendatangkan malu bagi para pembuatnya. Dia meminta kepada dunia agar tidakdiam membisu agar menunjukkan sikap berani melawan apa yang dihadapi rakyatPalestina sendirian melawan tirani yang tidak menghormati legitimasiinternasional dan tidak menghormati perjanjian dan juga piagam internasional.(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied