Satu lagipenjajah Zionis menahan jasad korban yang gugur dalam pawai kepulangan akbar ImadKhalil Shaheen (17 tahun) setelah ditembak pasukan Israel pada Sabtu(3/11/2018) lalu. Penahanan ini menambah deretan jumlah syuhada yang jasadnyaditahan penjajah Zionis sejak diluncurkan pawai kepulangan di perbatasan timur JalurGaza pada 30 Maret lalu yang kini mencapai 11 jasad. Pihak penjajah Zionismenolak mengekstradisi jasad mereka ke Jalur Gaza meskipun sudah ada intervensidan seruang dari kalangan HAM.
Pada Sabtumalam tentara penjajah Israel menembak Shaheen ketika dia mendekati pagarpemisah di timur kamp pengungsi Maghazi di perbatasan timur wilayah tengah JalurGaza. Dia terluka parah dan kemudian dibawa dengan helikopter ke rumah sakit Israeldi kota Beersheba. Keesokan paginya pihak Israel mengumumkan korban telahmeninggal dunia tanpa mau menyerahkan tubuhnya kepada kerabat korban.
“Pusat HakAsasi Manusia al-Mizan memberitahu kami bahwa Imad telah meninggal. Oleh karenaitu kami membuka rumah duka bagi para pelayat” kata Bassel Shaheen (38tahun) kakak tertua Imad.
Dia menambahkan”Secara hukum kami menyerahkan kepada lembaga al-mizan untuk menuntut pengembaliantubuh (Imad) tetapi kami tidak menerima tanggapan formal untuk masalah inidari pihak Zionis.”
Dia menegaskan bahwaadiknya pergi keluar mengikuti pawai kepulangan untuk menuntut hak rakyatPalestina untuk kembali ke tanah nenek moyangnya di “Lembah Hanin”yang terletak di tenggara kota Jaffa yang diduduki penjajah Zionis sejak tahun1948.
Dia menjelaskanbahwa tuntutan rakyat Palestina di Jalur Gaza intinya agar bisa hidupbermartabat seperti bangsa-bangsa lain di dunia agar blokade dicabut. “Inilahyang dituntut adik saya Imad” tegasnya.
Imad Shaheenadalah salah satu dari 11 warga Palestina yang gugur sejak dimulai pawaikepulangan pada 30 Maret 2018 lalu dan jasadnya masih ditahan penjajah Zionis. Merekamenolak untuk menyerahkannya kepada keluarga atau kerabatnya untuk dimakamkan.
Otoritas penjajahZionis telah menahan sekitar 260 warga Palestina yang gugur yang dikumpulkan dimakam khusus yang disebut itu “Pemakaman al-Arqam” dan lebih dari 24 lainnyaditahan di lemari jenazah hampir setengah dari mereka dari Jalur Gaza.(was/pip)
