Pakar urusanIsrael Dr. Saleh Na&rsquoami memperingatkan kemungkinan agresi Israel ke JalurGaza setelah ancaman yang dilontarkan Perdana Menteri Israel BenjaminNetanyahu Rabu (17/10/2018) malam yang menyatakan pihaknya &ldquoakan menggunakankekuatan besar untuk melawan Hamas&rdquo.
Na&rsquoami mengatakan”Pernyataan Netanyahu ini mengingatkan ingatan kepada pernyataan yangdilontarkan 24 jam sebelum perang tahun 2012. Yang merupakan indikasi jelasakan niatnya untuk melancarkan perang. Indikasi itu yang tidak diambil olehperlawanan pada saat itu.”
Diamemperingatkan bahwa “pernyataan seperti itu adalah pernyataan yangmengikat pimpinan politik terutama karena itu disampaikan di tengahserangkaian ancaman yang dilontarkan para pejabat senior Zionis dan sulit untukmenggangpnya hanya sebatas upaya pencegahan.”
Menurut situs ReuterHebrew Netanyahu telah melakukansidang prediksi sikap pendek di Divisi Gaza yang melibatkan Menteri Perang AvigdorLieberman Wakil Kepala Staf Ketua Badan Keamanan Nasional kepala Shin Betdan para pejabat lainnya dalam sistem keamanan.
Usai sidangNetanyahu bertemu dengan kepala-kepala daerah Israel di pinggiran Gaza dan parapemukim Yahudi di pinggiran Gaza. Netanyahu mengatakan. “Israel melihatdengan sangat serius tindakan ofensif di dinding pemisah di pinggiran Gaza danBeersheba. Bila serangan-serangan ini tidak berhenti kita akan menggunakankekuatan besar untuk menghentikan mereka.&rdquo
Na&rsquoami mengatakan”Kita harus ingat bahwa pimpinan Zionis berkomitmen untuk bekerja melawanGaza bahkan sebelum peluncuran roket ke Beersheba. Sebagai tambahan perkembanganini memperkuat motivasi Zionis untuk menggempur Gaza saja.”
Dia menyatakan bahwa”agitasi oposisi sayap kiri dan elit media (di entitas Zionis) yangmeminta untuk membalas peluncuran roket ke Bersyeba mengandung faktor pentingdalam eskalasi.” Dia memperingatkan bahwa pembatalan kunjungan Kepala IntelijenMesir Abbas Kamel mencerminkan tabiat orientasi Zionis. (was/pip)
