Pemerintah negaraPerancis pada Selasa (16/10/2018) mengutuk tindak kejahatan pembunuhan terhadapAisyah Rabi (48 tahun) kota Bidya di propinsi Salfit wilayah utara Tepi Barat.Korban meninggal dunia setelah mendapatkan serangan batu di kepalanya padaJumat (12/10/2018) malam di dekat Nablus.
Perancismenyampaikan belasungkawa kepada keluarga Aisyah Rabi dan kerabatnya. Pihak Perancisberhatap ada klarifikasi dan penjelasan terhadap semua aspek dari tragedi ini.
Dalam sebuahpernyataan pers yang dirilis pada hari Selasa kemarin Konsulat JenderalPrancis di Al-Quds atau Yerusalem menjelaskan bahwa “kembali ke jalan kekerasanadalah tindaka yang tidak dapat diterima.”
Disebutkan bahwaAisyah Rabi terbunuh pada Jumat (12/10/2018) malam oleh sebuah batu yangdilemparkan oleh pemukim pada kendaraan suaminya Yaqub Rabi (52 tahun) dekatpos pemeriksaan Za&rsquotarah di Nablus.
Aisyah Rabikala itu dia bersama suaminya sedang dalam perjalanan pulang dari mengunjungiputrinya di Hebron wilayah selatan Tepi Barat menuju rumahnya di baratSelfit wilayah utara Tepi Barat. Tiba-tiba keduanya disergap para pemukimYahudi di dekat pos militer Za&rsquotarah di selatan Nablus wilayah utara TepiBarat.
Dalam hitunganmenit sebuah batu yang dilemparkan oleh para pemukim Yahudi menghantam bagiandepan kaca mobil dan langsung mengenai kepada Aisyah. Dia langsung dilarikan kerumah sakit dan akhirnya meninggal begitu tiba di rumah sakit Hawarah.(was/pip)