Tim investigasi bersama anggota kepolisian Israel menangkap2 personel  wajib militer dari bagianpenjaga perbatasan yang diduga menembaki warga Palestina sebagai hiburan.
Para Mei lalu seorang personel wanita wajib militermelancarkan tembakan ke seorang Palestina dekat perlintasan Zaem di kota Zaemal Quds Timur tanpa ada alasan apapun yang menyebabkan korban luka parah.
Menurut surat kabar Haaretz empat personel lainnya daribrigade penjaga perbatasan juga ditangkap karena menjadi saksi saat penembakanterjadi.
Kasus ini diketahui setelah tersebar lewat telepongenggam salah seorang personel wajib militer dan menampilkan sejumlah aparatpenjaga perbatasan meneriaki warga Palestina menggunakan bahasa Arab danmemintanya meninggalkan kawasan dan beberap saat kemudian korban ditembakmenggunakan peluru tajam yang menyebakan luka parah di dadanya.
Pelaku penembakan kemudian diketahui merupakan salahseorang aparat penjaga perbatasan dari brigade Amlati. Selanjutnya merekamenahan seorang warga Palestina.
Menurut surat kabar tersebut tim investigasi bersamaaparat kepolisian masih belum dalam informasi tentang identitas korban dantengah berupaya mendapatkannya.
Penyelidikan juga dilakukan lewat pemeriksaan pesanantara sesama mereka yang berbincang tentang kasus penembakan.
Disebutkan  bahwaaparat keamanan perbatasan yang menyuruh personel wajib militer untuk melakukantembakan dan mereka mengakui percakapan dalam kasus ini.
Pengungkapan kasus ini berkaitan dengan kejahatanlainnya yang dilakukan aparat keamanan perbatasan yang memukuli wargaPalestina tanpa sebab yang menyebabkan luka parah di bagian sensitif tubuhnya.
Dan pada akhir investigasi diketahui adanya rekamanvideo penembakan sehingga pihak yang terlibat ditangkap.
Hakim pengadilan banding di al Quds menyebutkanpersonil wajib militer menembak seorang Palestina dan menyebabkan luka dipunggungnya sebagai bagian dari hiburan. Pelaku telah ditahan dan diperpanjang3 hari sementara lainnya dibebaskan bersyarat. (mq/pip)