Pemimpingerakan Hamas di luar negeri Maher Shalah menegaskan ada kabar yangmenggembirakan untuk mengakhiri blokade di Jalur Gaza dengan berlanjutnya upayaArab dan internasional. Dia menekankan bahwa “persoalan al-Quds dan al-Aqshaadalah satu-satunya tema yang menyatukan umat ini adalam menghadapi musuhsebenarnya.”
Shalah menilaibahwa keberhasilan upaya Qatar mengirim bahan bakar untuk pembangkit listrik diGaza bekerjasama dengan organisasi internasional merupakan kabar yangmenggembirakan. Dia menegaskan perlunya untuk terus menekan pendudukan penjajahIsrael agar upaya ini terus berlanjut.
Dia menyatakanberlanjutnya upaya Mesir sekarang ini untuk mencapai kesepakatan gencatansenjata di Gaza merupakan pintu rekonsiliasi meski masalah ini masih berantakandisebabkan oleh sikap keras kepala dari gerakan Fatah.
Meskipun apayang terjadi hari ini menunjukkan bahaya besar terutama dengan kelemahanbangsa Arab dan Islam tetapi dia menegaskan bahwa jendela harapan terbuka. Diamengungkapkan keyakinannya bahwa blokade akan hancur pendudukan penjajahZionis akan dikalahkan dan tanah Gaza akan bebas orang-orang Palestina akankembali ke negeri mereka dan membangun negara Palestina.
Dia menekankanbahwa al-Quds dan perlawanan terhadap permukiman Yahudi merupakan prioritasgerakan Hamas. Dia menjelaskan bahwa pihaknya di dalam dan di luar negeri untukmengerahkan darah dan perlawanan harga membangun hubungan dan mobilitaspolitik pemompaan media produksi budaya upaya melawan permukiman dan tembokpemisah rasial melawan yahudisasi dan menyadarkan umat Islam secarakeseluruhan akan bahaya yang yang terjadi di al-Quds akibat yahudisasi dan pelanggaran-pelanggaranyang terjadi terhadap masjid al-Aqsha..
Dia menekankanbahwa Gaza merupakan pusat bobot perlawanan puncak dan tema jihad kebanggaandan harga diri. Al-Quds adalah kartu kehormatan dan kartu AS konflik. Tepi Baratadalah poros konflik strategis dan masa depan isu Palestina. Palestina luarnegeri adalah titik tolak pembebasan dan hak kembali pengungsi pemilik saham melimpahdalam mendukung menyokong dan berpartisipasi untuk kemenangan perjuangan isuPalestina.
Terkait dengan perjanjianOslo yang sudah berusia 25 tahun dan blokade yang sudah berjalan 12 tahun MaherShalah menegaskan bahwa siapapun bisa melihat dengan jelas bahwa situasiPalestina banyak memburuk setelah 25 tahun perjanjian Oslo yang merupakaninduk kesalahan. Perjanjian ini telah memberi legalitas kepada penjajah Zionis diatas tanah Palestina dengan imbalan otoritas semi yang perannya adalahmelindungi penjajah dan memerangi perlawanan.
Perjanjian inimembebaskan penjajah Zionis dari tanggung jawab hukum dan politik membuangperan separoh rakyat Palestina yang tinggal di luar negeri di berbagai belahandunia mengingkari hak-hak Palestina. PLO tunduk demi kepentingan otoritas yangkurang mampu untuk hidup di bawah pendudukan Israel bahkan membanggakanpendudukan mendahulukan kepentingan penjajah daripada kepentingan bangsanya.
Bahkan perjanjianOslo telah mepangkan jalan bagi perpecahan Palestina setelah itu ketikaorang-orang Palestina berselisih pada dua program. Program perundingan dan pemberiankonsesi kepada penjajah Zionis yang ini diwakili oleh Otoritas Palestina yangdipimpin gerakan Fatah. Yang kedua program perlawanan yang diwakili olehfaksi-faksi perlawanan yang dipimpin oleh gerakan Hamas.
Hari inikondisinya sangat berbahaya terutama kelamahan yang terjadi pada bangsa Arabdan dunia Islam. Meski demikian jendela harapan masih terbuka. Cahaya masihbersinar di ujung terowongan yang gelap ini.
Dia mengatakan&ldquoDengan penuh keyakinan saya katakan bahwa Oslo akan lenyap blokade akanhancur penjajah akan lenyap tanah Palestina akan bebas orang-orang Palestinaakan kembali ke negerinya negara Palestina akan berdiri dan kebenaran pastiakan menang.&rdquo
Dia menegaksanbahwa gerakan Hamas sejak didirikan dari diluncurkan lebih dari 30 tahun yanglalu membangun hubungan Arab Islam dan bahkan internasional secara luas. KarenaHamas berkepentingan dan memiliki kewajibanuntuk memberikan visi Palestina yangkomitmen pada konflik dengan penjajah Zionis.
Dia mengakan &ldquoBangsaPalestina adalah ujung tombak dalam konflik ini. Karena itu bangsa Arab duniaIslam dan orang-orang merdeka di dunia untuk bersama kami bahu membahu melawanpenjajah Zionis yang merupakan penjajah terlama dalam sejarah kontemporeryang pada hakikatnya adalah pokok keburukan di kawasan ini.&rdquo
Lebih lanjutdia mengatakan &ldquoIsu al-Quds dan al-Aqsha adalah tema persatuan yang bisamenghimpun umat ini dalam melawan musuh yang sesungguhnya.&rdquo Karena itulanjutnya Hamas gigih membangun hubungan yang seimbang dengan sekitarnyadengan Arab dan dunia Islam meski kawasan tersebut secara khusus mengalamiperpecahan dan perselisihan internal. &ldquoNamun kami yakin isu al-Quds dan al-Aqshaadalah tema persatuan yang bisa menghimpun umat ini melawan musuh yangsesungguhnya&rdquo ungkap Maher kembali menegaskan. (was/pip)