Tawanan Khidir Adnan yang mendekam dipenjara Israel melanjutkan aksi mogok makan hari ke 41 berturut-turut sejakditangkan terakhir kali meski kondisi kesehatannya terus memburuk.
Yayasan Mahjah al Quds peduli syuhadadan tawanan mengatakan Khidir Adnan masih terus menggelar mogok makan terbukahari ke 41 menolak penahanan dirinya di tengah larangan kunjungan pengacaradan keluarga.
Istri tawanan Khidir Adnan memaparkankekhawatirannya atas kesehatan suaminya karena ditelantarkan secara medis dandiisolasi dan menyayangkan minimnya dukungan massa dan belum seperti yangdiinginkan.
Dalam surat yang diselundupkantawanan Adnan mengungkap kondisi kesehatannya saat ini tak mampu bergerak danhanya bersandar di kursi roda.
Yayasan Mahjah al Quds memintalembaga HAM dan komite internasional palang merah untuk melakukan intervensisegera menekan penjajah Israel menghentikan kebijakannya untuk mengalahkansemangat para tahanan dan pelanggaran HAM yang dijamin konvensi dan resolusiinternasional dan hak para tawanan untuk didampingi pengacara saat isolasi danmogok makan.
Pasukan Israel menangkap syekh KhidirAdnan salah satu pimpinan Jihad Islami pada 11 Desember 2017 dengan dakwaanmelakukan provokasi.
Syekh Khidir Adnan sebelumnya pernahmelakukan aksi yang sama dan mengalahkan kebijakan penjara Israel dan meraihkemenangan dibebaskan dari penjara. Dan saat ini merupakan kali ketiga aksimogok makan untuk meraih kebebasan. (mq/pip)
