Anggota BiroPolitik Gerakan Hamas Dr. Musa Abu Marzuq mengirim surat yang berisi nasehatuntuk Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. Dia meminta Abbas untukmengimplementasikan perjanjian yang ditandatangani antara Hamas dan Fatah dan agarwarga di Jalur Gaza merasa bahwa dia bersama mereka.
Abu Marzuqmenegaskan agar Abbas tidak mengarahkan tuduhan-tuduhan kepada gerakan Hamasdengan menjadikan rakyat sebagai sandera. Atau menuduh Hamas mendukung deal ofcentury dan tidak dirugikan dengan kesepakatan tersebut atau menuduh Hamastidak peduli dengan rakyat. Dia mempertanyakan “Mengapa Abbas tidakmelakukan yang sebaliknya dengan mengambil hati rakyat memecahkan masalah merekaseperti listrik air gaji yang bobrok dan mengakhiri blokade.”
Dia mengatakan”Buatlah warga merasa bahwa Anda bersama mereka. Nyalakan lampu tambahanbukannya memadamkan lilin.”
Sejak April 2017Abbas mengenakan sanksi kolektif di Jalur Gaza dan eskalasinya meningkat mencakuppengurangan signifikan antara 50-70% dari gaji karyawan memensiunkan dini ribuanpegawai mencegah pasokan obat-obatan dan transfer 9rujukan) medis ke luarnegeri menghentikan anggaran operasional kementerian-kementerian dan sanksi-sanksilainnya.
Para ahliaktivis hak asasi manusia dan pemimpin faksi-faksi dalam wawancara terpisah kepadaPusat Informasi Palestina menilai bahwa apa yang dilakukan Mahmud Abbas sudahdi luar kerangka nasional. Tindakan itu mencerminkan tindakan monopoli sepihakdan krisis yang dialami oleh Otoritas Palestina.
Pemberlakukan sanskoleh Abbas ini bersamaan dengan upaya Washington untuk memuluskan rencana Trumpyang dikenal dengan “deal of century” yang belum diumumkan secararesmi namun bocoran yang ada mengindikasikan adanya upaya Amerika untukmelikuidasi isu Palestina dengan mengorbankan hak-hak Palestina denganketerlibatan negara-negara regional di tengah-tengah perkiraan bahwa sanksi OtoritasPalestina tersebut untuk menyiapkan kondisi bagi pelaksanaan kesepakatantersebut. (was/pip)
