Sejumlah sumber hak asasi manusia mengatakan keteganganterjadi antara gerakan tawanan tahanan di dalam penjara Ashkelon dengan pasukanZionis yang melakuan penyerbuan ke salah satu ruangan di dalam penjara.
Dalam pernyataan yang dirilis Kamis (11/10) Komite UrusanTahanan Palestina melaporkan pasukan Israel menyerbu bagian 3 penjaraAshkelon mencari dan menghancurkan seisi penjara serta menyerang tawanan didalamnya.
Sementara itu pihak menejemen penjara memberlakukanserangkaian tindakan sangsi terhadap tawanan blok 3 diantaranya dilarang dikunjungikerabat atau keluarganya selama satu bulan diwajibkan bayar denda 300 shekel(83 dolar) pada setiap tahanan dan dilarang bepergian ke blok lain.
Selain itu pihak penjara menerapkan isolasi terhadap enamtahanan yaitu: Riad Al-Amour Bahaa Al-Amour Asif Al-Amour IbrahimAl-Harimi Ahmad Al-Harimi dan Mohammad Awad.Adapun serbuah dan penggerebekandilakukan tentara Zionis sejak fajar pada hari Selasa dan berlangsung selamaberjam-jam.
Dalam konteks lain tahanan Amran al-Khatib (60 tahun) asalkamp pengungsi Jabalya di Jalur Gaza masih melakukan mogok makan selama 67 hariberturut-turut. Ia menuntut pembebasan segera mungkin. Dia dijatuhi hukuman 45tahun penjara dan sudah mendekam 21 tahun di dalamnya.
Pengelola penjara Israel biasa memindahkan satu tawanan darisatu penjara ke penjara lain selama periode pemogokannya untuk menundukanyahingga ia dipindahkan ke rumah sakit Israel “Barzlai” menyusul kesehatannyayang semakin memburuk.
Dalam kaitan ini pemimpin gerakan Jihad Islam KhaderAdnan dari Jenin juga masih melanjutkan aksi mogok makan selama 40 hari. Ia menolakpenahanan sewenang-wenangnya.
Serbuan ke blok ini yang ketiga kalinya dilakukan tentaraZionis terhadap tawanan Adnan sejak 2012. Serbuan sebelumnya pada tahun 2012 danyang kedua pada tahun 2015. (asy/pip)