Banyak petanidan warga mengalami masalah dan hambatan yang mempersulit dari pemerintah administrasisipil Israel di kamp Salem barat Jenin wilayah utara Tepi Barat dalammemperoleh izin untuk memanen zaitun.
Mohammed Yasinwarga dari desa Anin kepada koresponden Pusat Informasi Palestina padaSelasa (2/10/2018) mengatakan &ldquoAda penundaan dalam penerbitan izin untuk lahanzaitun yang terletak di belakang tembok pemisah rasial (Apartheid Wall) Zionisdan ini merupakan sebagian besar lahan pertanian warga Palestina. Kami takutakan kehilangan musim panen zaitun tahun ini.&rdquo
Sementara itu AliMahajna warga dari desa Thaiba di barat kota Jenin kepada koresponden PusatInformasi Palestina menyatakan ada persyaratan dan kompleksitas untukmemperoleh izin tidak seperti sebelumnya. Di antaranya adalah harus membuktikanlangsung kepemilikan tanah dari ahli waris langsung dan dalam banyak kasus halini ini jelas sulit.
Dia menambahkan&ldquoMasuk dari gerbang-gerbang yang dikendalikan Israel ke lahan dalam kondisiseperti ini menjadi sulit bagi banyak orang. Sehingga mengancam panen zaitun. Izinyang dikeluarkan untuk bisa memanen zaitun sangat tidak sesuai dengan yangseharusnya.&rdquo
Disebutkanbahwa pasukan pendudukan penjajah Zionis menolak memberikan izin kepada wargadi musim panen zaitun untuk memasuki lahan mereka di belakang tembok pemisahrasial yang luasnya diperkirakan mencapai puluhan ribu dunam (1 dunam = 1000meter persegi). Pasukan penjajah Zionis justru memulai dengan langkah-langkahpengetatan baru yang membuat musim saat ini masih belum jelas. (was/pip)
