Kurangnya dana senilai $ 69.000 dollar Amerika atausekitar satu milyar mengakibatkan proyek pembuatan sistem peringatan dini yangcanggih tak bisa selesai. Seandainya ini selesai mungkin akan mengurangijumlah korban tsunami yang melanda provinsi Sulawesi tengah pada hari Jumat (28/9)kemarin.
Associated Press melaporkan sistem peringatan dinitsunami berteknologi tinggi telah diuji selama bertahun-tahun. Dikarenakan adanyaperselisihan internal antara lembaga-lembaga mengakibatkan pendanaan ini takmencapai 69.000 (satu miliar rupiah Indonesia)”.
Ia menjelaskan seharusnya sistem berteknologi tinggiuntuk sensor dasar laut dan gelombang suara seharusnya dapat menggantikan sistemlama yang dibangun paska tsunami 2004 di Aceh yang menewaskan 250.000 orang.
Namun perselisihan internal antara agensi yangterlibat dalam pembuatan sistem baru dan penundaan pembiayaan $ 69.000 dollar. Maka sistem ini baru mencapai pase prototipe  yang dikembangkan oleh lembaga Sains Nasional Amerika Serikat sebesar $ 3 jutadollar.
Louis Comfort seorang ahli manajemen bencana diUniversity of Pittsburgh Pennsylvania Amerika menyebutkan &ldquoApa yang terjadi di Sulawesi Tengah kemarin merupakan tragedi sainsdan bangsa Indonesia”.
KepadaAsosiatied Comfort mengungkapkan kesedihanya yang mendalam menyaksikan bencanayang begitu dahsyat yang seharusnya dapat diminimalisir dengan sistemsensor yang dirancang dengan baik dapat digunakan untuk memberikan informasipenting.
Sebelumnya pada hari itu pemerintah berwenang Indonesia ketinggian tsunami mencapai enam meter.Sementara Presiden Indonesia Joko Widodomengakui kurangnya alatberat di lapangan menyebabkan prosesevakuasi korban mengalami hambatan. Terutama untuk menemukan para korban yangberada di puing-puing bangunan.
Dalamkunjunganya ke Palu kota yang paling banyak korbanya Ahad (30/10) Jokowimengatakan pemerintah akan memasok peralatan berat di kota-kota yangkekurangan untuk membantu pekerja darurat memulihkan korban hingga hari Senin.
Sebelumnya Pemerintahdaerah di provinsi Sulawesi TengahJumat (28/9) telah mengumumkankeadaan darurat selama 14hari yang barakhir pada 11Oktober nanti mengingat latarbelakang bencana itu sendiri.
Pada hari Jumat (28/9) kotaPalu dan Dongala pulau Sulawesi Tengahmengalami gempa dahsyat berkekuatan 75 derajat menewaskan 1203 orangsebagian besar di Palau.
Ini bukan bencana pertama sebelumnya pada2004 lalu profinsi Acehbagian barat Indonesia juga dilanda gempa bumi dan sunami bersama 13-negara lainya di sekitar Samudera Hindia yang meneaskan 226.000orang tewas termasuk lebih dari 120.000 orang di Indonesia. (asy/pip)