Pawai kepulanganakbar dan pembebasan blokade sudah berlangsung selama setengah tahun. RakyatPalestina masih menorehkan perlawanan dan perjuangan terbaik di perbatasan timurJalur Gaza dalam rangka melawan pendudukan penjajah Israel dan tentaranya yangbersenjata lengkap.
Setengah tahunrakyat Palestina telah mengerahkan miliknya yang paling berharga demikebebasan demi martabatnya demi hak kembali ke tanahnya dan demi membebaskanblokade yang berlarut-larut yang tanda-tanda ketidakadilannya meresap dalam detailkehidupan “warga Gaza” yang berubah siksaan dan kekejaman.
Dalam pawaikepulangan yang diluncurkan sejak tanggal 30 Maret lalu itu sudah 202 wargaPalestina gugur dan lebih 20 ribu lainnya terluka 400 di antaranya serius akibatpenggunaan kekuatan mematikan oleh pasukan pendudukan penjajah Zionis Israelterhadap para demonstran yang terisolasi dan hanya berbekal kekuatan kehendakdan kemauan.
Pada Jum&rsquoat 28September lalu terjadi pembantaian brutal yang dilakukan pasukan penjajah Israelterhadap para demonstran damai di perbatasan Gaza. Akibatnya tujuh warga sipilgugur termasuk dua anak dan lebih dari 500 lainnya terluka. Ini merupakanhari paling berdarah sejak 14 Mei lalu di mana kala itu telah terjadipembantaian yang mengakibatkan 70 warga Palestina gugur.
Pemanasan FrontGaza
Selain dengan peristiwayang terus berlangsung di Jalur Gaza di atas berlanjutnya pengiriman balon apioperasi &ldquoIrbak Laili&rdquo (aksi-aksi yang membuat bingung pasukan Zionis) terus berlanjutnyademonstrasi laut dekat “Zikim” dan aksi-aksi lain titik-titik kontakyang berlangsung sepanjang waktu media penjajah Zionis menyebut sedang terjadi”pemanasan front di Gaza&rdquo.
Dua hari yanglalu surat kabar Zionis Ha&rsquoaretz melaporkan bahwa tentara Israel tidak akan membiarkanterjadi perang jangka panjang yang menguras potensi yang dilakukan Hamas diperbatasan timur Gaza.
Perdana MenteriIsrael Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pasukannya siap untuk menghadapiskenario apa pun yang mungkin terjadi di Jalur Gaza. dia menegaskan bahwa ancamannyaini serius. Di saat yang sama dia mengecam kebijakan Presiden OtoritasPalestina Mahmud Abbas terhadap Jalur Gaza.
“Kami siapuntuk menghadapi skenario apa pun. Ini adalah ucapan serius” kata Netanyahukepada para wartawan Israel di di New York seperti dikutip surat kabar Ma&rsquoariv.
Surat kabar Israelini mengutip sumber politik Israel yang mengatakan bahwa Netanyahu memintaPresiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi selama pertemuan mereka di New York untukbekerja menenangkan situasi di Gaza guna mencegah terjadinya ledakan.
MenurutNetanyahu “Krisis di Jalur Gaza ini akibat dari runtuhnya ekonomi. Karenapenduduk hidup dengan remah-remah. Sedang Abbas berusaha menghukum mereka.”Netanyahu mengatakan “Abbas bertanggung jawab atas krisis yang berkembangdi Jalur Gazaini.”
Masalah palingmendesak
Saluran TV10 Israelmengatakan “Masalah paling mendesak yang dihadapi Israel adalah JalurGaza.&rdquo Menurutnya &ldquoKecemasan pada insitusi militer militer tercermin pada potensikonfrontasi militer di Gaza telah meningkat dalam beberapa pekan terakhirterutama eskalasi ketegangan di perbatasan.”
Tentara Israelmemperingatkan bahwa “jika tidak ada solusi kemungkinan situasi akan memburukdan perasaan di antara penduduk Israel di pinggiran Jalur Gaza adalah bahwaaksi ini akan mendorong lebih sengit.&rdquo
Saluran TV10 Israelmenerbitkan sebuah laporan yang mengatakan bahwa dengan tidak adanya roket yangjatuh dari Gaza menunjukkan bahwa gerakan Hamas dan Jihad Islam masih tertarikuntuk mencapai gencatan senjata jangka panjang dengan Israel.
Sumber-sumbermedia Zionis sebelumnya melaporkan bahwa Brigade Qassam sayap militer gerakan Hamastelah pada Sabtu lalu telah meluncurkan tujuh roket ke arah laut sebagaibagian dari uji coba rudal untuk memperkuat persenjataan.
Menurut sumberpeluncuran tujuh roket ke arah laut dari Hamas ini terjadi pada saat front Gazaterus memanas di perbatasan.
Hanya masalah waktu
Jenderal RonenItzik menulis di surat kabar Israel dengan judul “Operasi di Gaza hanya masalahwaktu”.
Dia mengatakanjika sudah ada keputusan untuk melaksanakan operasi di Jalur Gaza maka yang awalnyaharus atas inisiatif Israel dan dilakukan dengan tiba-tiba dan bukan karena terseretmengikuti Hamas.
Menurut analisasampai sekarang entitas Zionis menolak atau pura-pura tidak melihat situasi terjadidi Jalur Gaza. Seolah-olah masalah pokoknya adalah masalah makanan dan UNRWA. Padahalsemua itu adalah akibat dari blokade Gaza selama lebih dari 12 tahun. Blokade inimematikan ini berdampak pada apa yang bisa dikatakan sebagai kejahatan kejiyang dilakukan terhadap kemanusiaan. Meski demikian pimpinan entitas Zionisberusaha menyebutkan dengan berbagai penamaan tetapi jauh dari hak rakyatPalestina untuk membela diri dan negerinya.
Entitas Zionis sedangberusaha melempar bola ke lapangan Palestina secara permanen. Dengan membesar-besarnyaskala kasus bahwa apa yang terjadi adalah akibat dari tindakan Hamas. Di satusisi Hamas mendorong mendanai dan menekan ke arah demonstrasi massa di perbatasan.Di sisi lain pimpinan entitas Zionis sedang berusaha memobilisasi opiniinternasional untuk keuntungannya melawan Hamas dengan menggunakan mediaZionis yang diarahkan oleh pimpinan Zionis agar memberitakan bahwa Hamasmenggunakan anak-anak sebagai perisai untuk mencapai tujuannya.
Kesimpulannya masalahancaman dan isyarat kesiapan entitas Zionis untuk perang adalah untukmeningkatkan moral tentara dan terluka dalam rangka perang psikologis yang luputdari peristiwa “pawai kepulangan”. Surat kabar Ha&rsquoaretz melaporkanbahwa Netanyahu tidak ingin ledakan lebih dari itu di Jalur Gaza. “Kamisiap untuk menghadapi setiap skenario&rdquo katanya. Dan dia meminta presiden Mesiruntuk menekan Abu Mazen agar mencabut sanksi pada Jalur Gaza. (was/pip)