Al Azhar al Sharif mengutuk tindakan represif brutal yang dilakukanpasukan Israel terhadap para demonstran damai Palestina di Jalur Gaza Jumatkemarin yang menewaskan 7 orang dan melukai lebih dari 500 orang.
Dalam rilisnya Sabtu (29/9) al Azhar mengatakan pembantaiantersebut menjelaskan tindakan penjajah zionis mengabaikan dan melecehkanmasyarakat internasional dan PBB.
Hal itu terjadi karena ketidak mampuan PBB memberikan perlindungankepada bangsa Palestina dan menerapkan sanksi kepada penjajah Israel ataskejahatan yang terus dilakukannya terhadap bangsa yang terjajah ini.
Al Azhar memperbarui solidaritas dan dukungan penuhnya terhadapbangsa Palestina dalam perjuangan membela tanah air dan tempat suci dan mendoakankorban meninggal mendapatkan rahmat yang luas dan kesembuhan buat korban luka.
Pihak kementerian kesehatan Palestina di Gaza merilis informasimengenai gugurnya 7 warga Palestina dan 500 korban luka dalam bentrokan JumatIntifadah al Aqsha di perbatasan Timur Gaza.
Sejak 30 Maret silam warga Palestina ikut dalam aksi pawaikepulangan damai di dekat pagar perbatasan yang memisahkan antara Gaza danwilayah Palestina jajahan 1948 menuntut hak kepulangan pengungsi ke kota dandesa mereka yang terusir pada tahun 1948 dan menuntut pencabutan blockade Gaza.
Pasukan Israel melakukan tindak represif merespon aksi damai inidengan melancarkan tembakan intensif menyasar para demonstran dan juga gas airmata.
Sejak awal aksi pawai kepulangan jumlah korban gugur mencapai 204warga Palestina termasuk 10 jenazah yang ditahan pasukan Israel dan belummasuk daftar korban meninggal kementerian kesehatan Palestina sementara korbanluka mencapai 22 ribu orang termasuk 400 korban luka parah. (mq/pip)