Kebakaran kembaliterjadi di tujuh titik di wilayah permukiman Israel di pinggiran “JalurGaza” pada hari Rabu (26/9/2018). Kebakaran terjadi akibat layang-layangdan balon-balon api yang diterbangkan oleh para peserta pawai kepulangan diGaza.
Sumber Israelmenyebutkan bahwa peluncuran layang-layang dan balon api tidak berhenti sejakpagi hingga sore hari. Tercatat ada tujuh kebakaran di permukiman Israel dipinggiran Jalur Gaza. Sumber dekat militer Israel ini menyebutkan bahwa beberapakebakaran terjadi di hutan “Beeri” dan “Kissufim” padasiang hari.
Diduga bahwaalat peledak terhubung ke sejumlah balon yang meledak di dekat “KibbutzGeffim” di “Shaer Hnagev” namun tidak ada korban manusia.
Sejak diluncurkanpawai kepulangan dan aksi pembebasan blokade Gaza pada akhir Maret 2018 lalu parapemuda di Gaza berhasil merubah layang-layang dan balon menjadi alat perlawananrakyat menghadapi penjajah Zionis. Dengan cara mengikat botol berisi bahanbakar dengan kain yang dibasahi dengan bahan bakar di ekor layang-layang atau balonkemudian dinyalakan dengan api dan diterbangkan ke wilayah Israel dekat JalurGaza.
Pesawat-pesawatdan balon-balon ini menyebabkan kebakaran pada sejumlah besar lahan Israel yangditanami gandum dan barley serta membakar ribuan dunam hutan (1 dunam = 1000meter persegi) yang menyebabkan kerugian finansial besar di pihak Israel.
Otoritas Alamdan Taman Nasional Israel memperkirakan bahwa kebakaran itu merusak 32.000 dunamlahan pertanian dan kawasan alam di pinggiran Gaza setara dengan 14 persendari total perlindungan alam penjajah Zionis.
Para pemudayang menerbangkan layang-layang dan balon api ini mengaitkan aksinya untuk memperingatkandunia pada penderitaan rakyat Palestina Jalur Gaza yang diblokade Israelselama 12 tahun yang telah memperburuk seluruh lini kehidupan di sana.(was/pip)
