Tawanan Palestina di penjara Israel syekh Khidir Adnan melanjutkanaksi mogok makan berturut-turut hari ke 23 tanpa henti sejak ditahan.
Yayasan al-Quds Peduli Syuhada dan Tawanan menyatakan syekh KhidirAdnan masih melanjutkan mogok makan terbuka hari ke 23 berturut-turut sebagaiprotes dan penolakan terhadap penangkapan dirinya dan larangan berkunjungkeluarga dan pengacaranya. Kondisi kesehatannya belum diketahui pasti usai aksimogok makan dan tak mendapatkan perawatan medis.
Yayasan  meminta segenaplembaga HAM dan pihak internasional dan palang merah untuk melakukanintervensi menekan penjajah Israel agar menghentikan kebijakan zalimnyaterhadap para tawanan dan menghentikan pelanggarannya terhadap konvensi danresolusi internasional dan memberikan hak kepada para pengacara menemani paratawanan saat aksi mogok makan.
Pasukan Israel menangkap syekh Khidir Adnan pada 11 Desember 2017lalu dan mendakwanya dengan tuduhan melakukan provokasi melawan Israel.
Beliaudari kota Arabah Jenin Utara Tepi Barat beliau merupakan tokoh gerakan aksimogok makan menghadapi penahanan administrasi dan meraih kemenangan dari aksimogok makan yang dilakukannya dan memaksa Israel memenuhi tuntutannya.(mq/pip)