PresidenOtoritas Palestina Mahmud Abbas kembali menegaskan sikapnya untuk kembali lagi kejalur perundingan dengan orang-orang Israel baik perundingan yang dilakukansecara rahasia maupun terang-terangan melalui mediator internasional.
Hal tersebutdisampaikan Abbas dalam konferensi pers bersama Presiden Perancis EmmanuelMacaron di Paris pada hari Jumat (21/9/2018). Abbas menekankan bahwa”pihak Palestina sama sekali belum menolak negosiasi dengan Israel tetapiorang yang berada di balik kegagalan negosiasi adalah Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu.”
Abbasmengatakan “Kami siap untuk negosiasi rahasia atau terang-terangan denganIsrael yang dimediasi oleh Kuartet bersama negara-negara lain.” Yang dimaksudtim Kuartet adalah Amerika Serikat Rusia PBB dan Uni Eropa.
Otoritaspenjajah Zionis telah menghentikan negosiasi dengan Otoritas Palestina padatahun 2014 dan memberlakukan serangkaian sanksi “ekonomi” padaOtoritas Palestina sebagai tanggapan terhadap perjanjian rekonsiliasi antaraFatah dan Hamas pada waktu itu.
Saat ini persoalanPalestina sedang dalam keadaan yang paling berbahaya. Karena permukiman-permukimanYahudi dan yahudisasi di Tepi Barat dan Penyelesaian al-Quds terus meningkatbersamaan dengan dikeluarkannya keputusan-keputusan yang anti-isu Palestina olehpemerintahan Presiden Donald Trump yang paling baru adalah pemindahan KedutaanBesar AS ke al-Quds atau Yerusalem dan pengakuan Amerika al-Quds sebagai ibukota otoritas penjajah Zionis Israel. (was/pip)