Tue 6-May-2025

Israel Legitimasi Diskriminasi Rasial dan Teror pada Rakyat Palestina

Selasa 18-September-2018

Sejak parlemenIsrael &ldquoKnesset&rdquo mengesahkan undang-undang nasionalisme beberapa bulan yanglalu ketakutan orang-orang Palestina di dalam wilayah yang diduduki penjajahZionis telah meningkat akibat terjadinya eskalasi pelanggaran pada merekayang telah mereka alami sejak tahun 1948.

Undang-undang dalamrangka untuk melegitimasi diskriminasi rasial pada warga Palestina. Para ahli berpendapatbahwa undang-undang tersebut berefek negatif pada isu Palestina secarakeseluruhan dan tidak hanya pada orang Palestina di dalam wilayah pendudukanIsrael saja.

Legitimasidiskriminasi

TawfiqMohammed seorang anggota Gerakan Islam (Harakah Islamiyah) yangdilarang Israel di dalam wilayah pendudukan Israel mengatakan “UUNasionalisme yang dikenal sebagai UU keyahudian negara (Israel) tidak bisa dibatasikonsekuensi dan dampaknya hanya pada warga Palestina di dalam wilayahpendudukan saja tetapi pada seluruh isu Palestina. Hal telah kita lihatmelalui pemindahan kedutaan AS ke al-Quds atau Yerusalem yang mendahului UUNasionalisme tersebut nasional dan membuka jalan baginya.&rdquo

Dia melanjutkan”UU ini juga bertepatan dengan pencabutan dukungan AS untuk UNRWA yangberarti tidak mengakui masalah pengungsi Palestina. Ini artinya ada konspirasibesar terhadap persoalan Palestina secara keseluruhan dan UU Nasionalisme adalahtulang rusak utama untuk menggulung isu Palestina.”

Dia menambahkan”UU ini sekarang diberlakukan untuk melegitimasi diskriminasi rasialterhadap warga Palestina. Namun diskriminasi rasial ini sudah kita alami sehari-harisejak berdirinya negara Israel. UU ini untuk melegalkan penindasan danmembuatnya sah.”

Dia menekankanbahwa “manifestasi yang paling menonjol dari UU ini adalah tindakkesewenangan yang terjadi seetiap hari pada orang-orang Palestina. Baru-baruini tiga pemuda dari kota Shafa Amr diserang dan satu-satunya kesalahan merekaadalah karena mereka adalah orang Arab. Padahal mereka adalah dokter danperawat yang bekerja di rumah sakit. Tapi hanya karena mereka adalah orang Arabmereka diserang dan dipukuli kepala mereka dibotaki. Ini adalah salah satumanifestasi dari UU Nasionalisme yang dibuat untuk menjadikan orang Yahudi sebagaiwarga Arab kelas satu dan orang Arab sebagai warga kelas 2 yang memberilegitimasi tindakan-tindakan rasisme.”

Tawfiq Mohammedmemperingatkan bahwa praktek-praktek rasis setelah berlakunya UU ini telah terjadisetiap hari terhadap warga Palestina. Ada pelanggaran-pelanggaran lainnya sertatindakan untuk memeranngi bahasa Arab yang lainnya lagi berkaitan dengantindakan untuk membuat orang Yahudi lebih utama dari orang Arab ada ancaman terus-menerusterhadap para pekerja Palestina.

Dia menegaskan bahwakejahatan dan tindak kekerasan terhadap orang Arab di dalam wilayah pendudukan penjajahIsrael terus meningkat. Sejak meletus Intifadhah al-Aqsha pada tahun 2000 sampaisekarang polisi Israel telah mengeksekusi sekitar 70 warga Palestina yangmenjadi penduduk di dalam wilayah penjajah Zionis sebagai bagian dari kebijakaneksekusi lapangan. Eksekusi-eksekusi ini dilakukan dengan alasan-alasan palsu.Dan dalam semua kasus ini sangat mungkin untuk tidak menembak. Karena itu iniadalah aksi pembunuhan yang disengaja masuk dalam konsep rasisme yangdilegitimasi oleh UU Nasionalisme ini.

Palestina 48Alami Kesulitan Besar

Sementara ituanalis politik dan spesialis urusan Israel Fathi Pozia menyatakan bahwakesulitan yang dihadapi rakyat Palestina dalam dengan UU Nasionalisme inisangat besar. Terutama masalah diskriminasi rasial antara Arab dan Yahuditidak ada di antara mereka hak-hak dasar yang sama seperti pendidikankesehatan atau keadilan sosial. Rasisme ini mencapai puncaknya dengandiberlakukannya UU Nasionalisme oleh Knesset Israel. Hal itu menguatkan bahwa pemerintahpenjajah Zionis adalah pemerintahan ultra kanan religius ekstrem.

Dia menambahkan”Praktek-praktek rasisme diskriminasi dan penganiayaan terhadaporang-orang Arab di dalam wilayah yang diduduki penjajah Zionis telah ada sejakberdirinya negara penjajah Zionis. Tetapi UU ini mengungkap wajah buruk Israelyang sesungguhnya dan menambah jelek muka entitas penjajah ini.”

Yangmembuktikan bahwa rasisme sudah ada sebelum UU ini adalah bahwa kejahatanterhadap orang-orang Arab di dalam wilayah pendudukan Zionis dan pembunuhan banyakterjadi.

Dia mengatakan&ldquoPemerintah Israel selalu memimpin serangan terhadap rakyat Palestina danmenginginkan negara Yahudi 100% murni sementara yang lain ingin mengusir mereka.UU Nasionalisme ini berkontribusi dan mempercepat hal itu. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied