Managemen RS As-Syifa di Gaza mengkhawatirkan kemungkinan berhentiberoperasi disebabkan ketiadaan bahan bakar untuk pembangkit listrik.
Dalam konferensi persnya managemen mengatakan tak ada pasokanbahan bakar dalam beberapa hari ini sehingga suplay listrik terputus lebihdari 20 jam setiap harinya.
Direktur RS As-Syifa Mahdah Abbas menjelaskan belum ada respondari negara donor untuk memenuhi kebutuhan selama beberapa hari ini.
Kondisi ini sangat berbahaya bagi sekitar 400 pasien gagal ginjalyang tengah berobat dan 8 ribu pasien lainnya yang membutuhkan operasi bedahtermasuk pasien anak-anak dan pasien darurat lainnya.
Karena kondisi ini CT Scant juga berhenti jika tak ada responterkait bbm.
Kelangkaan bahan bakar menjadi ancaman langsung bagi kehidupanwarga sipil di Gaza.
Menurut Abbas RS As-Syifa membutuhkan 1000 kubik air setiapharinya namun yang terpenuhi hanya 500 kubik.
RS As-Syifa juga mengalami kekurangan pasokan obat-obatan danperlengkapan medis. Di samping krisis bahan bakar juga krisis air yang menjadihambatan besar di sejumlah rumah sakit di Gaza terutama RS As-Syifa.
Sampai saat ini belum ada intervensi internasional maupun lembagaPalestina di Gaza dan tak banyak yang bisa dilakukan selagi pembangkit listriktak beroperasi pungkas Abbas. (mq/pip)