Muhammad Nazal anggota biro politik gerakan Hamasmengatakan sejarah akan mencatat Kesepakatan Oslo yang ditanda tangani para pimpinanPLO adalah perjanjian terburuk yang membuat bangsa Palestina terjajah.
Dalam pernyataan di akun Tweeter pribadnya Ia menambahkanEntitas Zionis telah berhasil melalui perjanjian Oslo agar Palestina secararesmi mengakui legalitas penjajahan yang dilakukan Zionis terhadap 80% tanahbangsa Palestina. Sementara Palestina tak secuilpun pengakuan dari duniainternasional atas 20 % tanah yang sisanya.
Sejarah akan mencatat gerakan Fatah bertanggung jawabsecara penuh atas akibat dari perjanjian ini. Semua pemimpinnya baik yang sudahwafat maupun yangakan datangbertanggung jawab pula. Karena mereka telah mengambil alih PLO dan menandatanganiperjanjian atas namanya. Sekarang terbukti bahwa setelah berlalu seperempat abadpernjanjian Oslo ternyata hanya sebuah aib dan malu.
Bangsa Palestinaharus menerima kenyataan bahwa PLO telah menjual negaranya dengan harga yangsangat murah pada perjanjian Oslo. Dengan kekalahan mereka dalam pemilu 2006lalu dan bangkitnya rakyat Palestina mereka belajar dari sejarah. Maka parapemimpin PLO tahu mereka tidak akan dapat menang dalam pemilu presiden maupunparlemen. Karena mereka tahu kekalahan terbaru mereka telah menunggu.
25 tahunperingatan perjanjian Oslo dengan ini Hamas mengaggap penanda tanganankesepakatan Baru Oslo di Washington Amerika merupakan kesepakatan Batil dansangat disayangkan karena telah memberikan hak bagi Israel untuk merampok 78%tanah historis Palestina. (asy/pip)