Ketua Hamas di luar Palestina Maher Sholah menegaskan penolakanHamas terhadap perundingan OSLO yang telah berlangsung selama 25 tahun dankomitmen pada persatuan nasional dan perlawanan mengusir penjajah.
Dalam keterangan persnya Kamis (13/9) Sholah mengatakan persoalanPalestin berada dalam kondisi yang sangat sulit di tengah serbuan proyekpermukiman zionis yahudisasi kota al-Quds dan blockade mencekik Gaza dandiberlakukannya undang-undang negara yahudi serta dukungan Amerika terhadap penjajahIsrael.
Tokoh Hamas ini menganggap kondisi Palestina saat ini akibatkekeliruan politik lewat perundingan OSLO yang melemahkan internal Palestinadan mengijinkan perundingan yang mempersempit hak-hak dan konstitusi Palestina.
Sholah menyebutkan dalam penilaiannya terhadap perundingan OSLObahwa perundingan tersebut telah mengisolasi Palestina tetap berada dalamkendali penjajah lewat kerjasama keamanan dan menghilangkan peran parapengungsi Palestina yang tersebar di banyak tempat.
Tokoh Hamas menyerukan kepada PLO untuk mencabut pengakuan terhadapentitas Israel dan menghentikan kerjasama keamanan yang mengancam barisaninternal Palestina dan serius menyatukan langkah perjuangan nasional denganmerealisir kesepakatan tahun 2005 konvensi Kairo tahun 2011 dan kesepahamanBeirut tahun 2017 dan menjadikannya sebagai pintu kesepakatan strategis untukmenghadapi agresi dan penjajahan Israel terhadap Palestina. (mq/pip)