Husam Badran Ketua bidang hubungan nasional gerakanHamas menganggap ditutupnya kantor Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) diWashington sebagai bukti gagalnya proses perdamaian. Ia mengajakn semua pihakuntuk mengkaji ulang secara utuh tahap berikutnya serta seluruh kesapakatanmekanisme perjuangan melawan Israel.
Dalam pernyataandi akun Facebook miliknya Senin (10/9) Badran mengatakan penutupan kantor PLOdi Washington merupakan penegasan atas apa yang disebut proses perdamaian danperundingan dengan Israel sudah sampai pada jalan buntu.
Iamenambahkan sudah saatnya bangsa Palestina mengkaji ulang secara menyeluruhpase-pase kemarin untuk sama-sama dalam menghadapi Israel melalui perjuangandengan segala macam bentuknya.
Ia berpendapattahun ini tidak akan ada yang dianggap kecuali mereka yang kuat. Dan kekuatan Palestinaada pada persatuan negaranya pertama lalu berpegang teguh pada prinsip-prinsipperlawanan yang permanen.
Ia menegaskanyang paling baik bagi kita saat ini adalah merespon keputusan Amerika dan bergeraksecepatnya untuk melindungi serta mempertahankan sebab-sebab kekuatan.
Sebelumnyasekjen Komite Eksekutif PLO Shaeb Uraiqat mengatakan pemerintah Amerika secararesmi telah mengumumkan penutupan kantor PLO di Washington.
Uraiqatdalam keterangan persnya di koran Wafa mengatakan kami telah diberitahu secararesmi oleh pihak Amerika bahwa kedubes kami di Washington akan ditutup paskakami pengajuan kami ke pengadilan kriminal internasional terkait kejahatanIsrael. Bendera Palestina di Washington akan diturunkan.
Pihak Trumppada Nopember 2017 kemarin telah memutuskan penutupan kantor PLO di Washingtonnamun menlu Amerika kemudian masih mengizinkan bekerja dan memberikan tenggangwaktu 90 hari setelah keputusanya. (asy/pip)