Koordinator KemanusiaanPBB di Wilayah Palestina Jimmy McGoldrick Rabu (5/9/2018) memperingatkan bahwa”situasi di Gaza menimbulkan rasa putus asa.”
Peringatankoordinator kemanusiaan PBB ini disampaikan bersamaan dengan persediaan bahanbakar darurat yang tersisa untuk fasilitas-fasilitas vital di Jalur Gaza yangdidistribusikan melalui program bahan bakar darurat yang difasilitasi PBBmulai habis.
Diharapkan komunitasinternasional di sela-sela Sidang Umum PBB di New York pada akhir bulan ini membahassituasi kemanusiaan yang sulit di Jalur Gaza dan kemungkinan melaksanakanproyek-proyek kemanusiaan di dalamnya.
McGoldrickmengirim sepucuk surat kepada komunitas donor yang isinya meminta dukungan segerauntuk program tersebut yang menjamin ketersediaan bahan bakar darurat “yangmenyelamatkan nyawa” untuk generator-generator cadangan dalamkondisi-kondisi darurat di pusat-pusat kesehatan vital fasilitas-fasilitas airdan sanitasi di Gaza.
Dana yangdisumbangkan untuk proyek ini sejauh ini telah habis selama 2018.
Layananpenyelamatan jiwa di Gaza saat ini bergantung pada pasokan darurat disebabkan olehkrisis energi yang dialami Gaza dengan jumlah penduduk mencapai 2 juta jiwasetengah dari mereka adalah anak-anak mereka hidup tanpa listrik kecuali hanyaempat atau lima jam sehari.
Karenakekurangan listrik saat ini di Gaza minimal dibutuhkan 45 juta dolar untukmenjamin kelangsungan layanan penting ini sampai akhir tahun.
PerusahaanDaerah Air Minum Pesisir memperingatkan terjadinya bencana lingkungan dankesehatan di Jalur Gaza jika tidak ada jaminan ketersediaan bahan bakar untukpabrik pengolahan limbah di Jalur Gaza utara di tengah kekhawatiran banjirlimbah dan tenggalamnya seluruh kampung penduduk.
Menurut PBB”Pasokan bahan bakar yang tersedia di rumah sakit di Jalur Gaza hanya cukupuntuk mendukung penyediaan layanan untuk jangka waktu tidak lebih dari dua pekansementara beberapa fasilitas terkena risiko dan bahaya yang lebih besar.”
PBBmenambahkan “Tanpa bahan bakar sekitar 300.000 orang kemungkinan akan terpaparmasalah kesehatan masyarakat yang serius mengingat potensi terjadinya banjirlimbah di jalan-jalan.”
Fasilitas airdan pengolahan air limbah mengalami penurunan yang kemampuanya kurang dari 20%dari kapasitas operasional mereka. Ketersediaan air juga kurang dari 50 literper orang per hari kurang dari setengah dari kebutuhan minimum yang dibutuhkan.(was/pip)