Tidak ada yangsebanding dengan penderitaan keluarga bocah Palestina Ghassan Barakah (17tahun). Gejolak kejang berulang-ulang yang sering menyerang tubuhnya setiapseperempat jam mengancam nyawanya dan menempatkan kedua orang tuanya di antaraketidakmampuan dan kebingungan.
SebelumnyaBarakah terkena tembak dan menghirup gas yang ditembakkan pasukan penjajahZionis di perbatasan kamp pengungsi al-Bureij dalam pawai kepulangan akbar yangdigelar secara damai pada Jumat (31/8/2018) lalu. Setelah itu dia masuk RumahSakit Syuhada al-Aqsha di Deir Balah tetapi sejak saat dia sering mengalamikejang berulang-ulang.
Pasukanpenjajah Israel menembakkan bom gas berbahaya yang mempengaruhi kondisi dankinerja sistem saraf korban. Yang menyebabkan ratusan korban mengalami kejangsementara tetapi beberapa korban mengalami sering kejang dalam waktu yang lamadan terus berulang-ulang.
Kasus yang aneh
Ayah GhassanBarakah tampaknya tidak mampu melakukan sesuatu untuk anaknya. Dia menjelaskankasus yang menimpa Ghassan pada saat dia berdiri beberapa ratus meter daripagar kawat pemisah di perbatasan. Dia menghidup gas dan langsung dalam keadaankoma sementara setelah itu dia terbangun dalam keadaan sering kejangberulang-ulang.
Kepadakoresponden Pusat Informasi Palestina sang ayah mengatakan “Anaksaya hidup hanya dengan obat penenang saja. Dia harus disuntik obat menenang setiap12 jam dan saya tidak mampu membayar meski hanya obat penenang. Kadang-kadang obatpenenang tidak bisa menghentikan kejangnya. Saya ingin mengobatinya di dalamatau di luar negeri atau di mana saja sampai dia kembali normal.”
Dia menyerukankepada semua pejabat Otoritas Palestina untuk menyelamatkan hidup anaknyaGhassan Barakah agar tidak menjadi korban akibat terkena gas aneh yang tidakbisa diungkapkan dengan kata-kata.
Serangan kejangtiba-tiba
Ghassan mengalamiserangan kejang tiba-tiba saat berbicara dengan ibunya. Ruang rawat rumah sakitberantakan ketika ayahnya berlari untuk memperbaiki selang di mulutnya agar diatidak mati lemas tercekik. Sementara itu empat pria muda anggota keluarga mencobauntuk mengendalikan tubuh Ghassan yang berkejolak kejang-kejang sambilmengeluarkan suara tercekik dari tenggorokannya.
Ghassan Barakahmasih menunggu untuk mendapatkan rujukan agar bisa dirawat di di rumah sakit didalam wilayah yang diduduki penjajah Zionis atau di luar Jalur Gaza. karena rumahsakit di Gaza tidak dapat memberikan apa pun untuk kondisinya saat ini.(was/pip)