Front Pembebasan Rakyat Palestinamengkhawatirkan kembalinya ide konfederasi Yorania-Palestina muncul bersamaanditengah kekhawatiran situasi perpolitikan saat ini dan upaya Amerika untukmemuluskan Deal of Sentury.
Dalam keteranganya Front menambahkan usulan ide konfederasisaat ini merupakan kudeta terhadap hak-hak rakyat secara historis dan nasional.Ia akan mengakhiri mimpi bangsa Palestina untuk dapat merdeka dan menentukannasibnya sendiri. Israel telah menapikan hak-hak bangsa Palestina ia tidakkomit terhadap keputusan konstitusi internasional berkaitan dengan masalah Palestina.Selain akan memasukan wilayah Palestina dan Yordania ke dalam konflik dankekacauan tidak ada keseimbangan dan semakin meningkatkan hegemoni Israel dikawasan melanjutkan yahudisasi dan permukiman mengambil alih sebagian besarwilayah Palestina merealisaskan undang-undang rasis negaranya secara nyata.
Sebelumnya Jordania menolak usulan Amerika yang disampaikankepada otoritas Palestina seputar Konfederasi dengan Amman yang dinyatakankepala otoritas Palestina Mahmud Abbas yang menerima dengan syarat Israel ikutserta dalam Konfederasi ini.
Menteri negara urusan informasi Jordania Jamana Ghanimat dalamketerangannya menegaskan ide Konfederasi antara Jordania dan Tepi Baratditolak dan tak bisa didiskusikan.
Ghanimat menagaskan hak bangsa Palestina untuk mendirikan negaraberdaulat sesuai perbatasan tahun 1967.
Dalam pertemuan dengan delegasi Israel di Ramallah Abbasmengungkap usulan Jared Kouchner menantu Donald Trump dan delegasi AS untukperdamaian Timur Tengan Jason Greenblat terkait rencana kebijakan politikseputar Konfederasi dengan Jordania.
Abbas mengatakan saya menyetujui usulan ini namun dengan syarattiga entitas: Israel Palestina dan Jordania termasuk menyetujui pertukaranwilayah.
Washington mengusulkan proposal Deal of Century dan Jordania akanmenjadi korban tekanan Amerika untuk menyukseskan rencana ini. (asy/pip)