Tue 6-May-2025

Kecemasan Hantui Warga Kamp-kamp Pengungsi Palestina

Senin 3-September-2018

Para pengungsiPalestina hari ini hidup dalam kekhawatiran dan kecemasan menyusul kabar soalpenghentikan pembiayaan Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk PengungsiPalestina (UNRWA) terutama setelah pemerintah Amerika pada hari Jumat mengumumkanuntuk menghentikan pendanaan penuh dan resmi. Barangkali hasil pertama penghentianpendanaan ini di lembaga pendidikan adalah pelaksanaan sistem pencabangan disekolah-sekolah penutupan kelas dan penggabungannya dan mendorong yang lainyauntuk pensiun dini.

Warga kamppengungsi Balata di timur Nablus kamp pengungsi Palestina terbesar di TepiBarat memantau dengan intensif dan sangat cemas para peristiwa yang berkataindengan penghentian dukungan pada UNRWA selain dampak krisis politik yangmembut merkea khawatir.

Imad Eshtewi.anggota komite koordinasi antar faksi menegaskan bahwa pengungsi Palestinaakan melanjutkan protes mereka terhadap keputusan UNRWA. Dia memperingatkandampakserius atas penghentian layanan UNRWA kepada para pengungsi di sektor pendidikandan kesehatan.

Dia menambahkanpenghentian layanan di bidang kesehatan pendidikan dan bantuan lannya berdampaknegatif pada banyak aspek kehidupan para pengungsi Palestina terutama karena merekayang tinggal di kamp-kamp yang serba kekurangan.

Eshtewimenyatakan bahwa sekolah-sekolah UNRWA menolak untuk menerima 700 siswa disekolah-sekolahnya mereka dengan dalih bahwa mereka adalah warga negara danbukan pengungsi. Juga dibuka membuka pintu untuk pensiun dini di Tepi Barat danYordania untuk mengurangi surplus ditambah karena kualitas pendidikan yang sangatburuk.

Seorang guru disekolah kamp pengungsi Balata yang menolak untuk disebutkan namanya karenatakut diawasi oleh pihak administrasi UNRWA mengatakan bahwa langkah-langkahyang diambil pihak administrasi UNRWA selama dua hari terakhir mencakup pemindahan para kepalasekolah yang dianggap pemimpin dalam mengadopsi isu-isu serikat pekerja untukkaryawan di lembaga-lembaga UNRWA dengan tujuan untuk menghukum mereka danmenimbulkan suasana ketakutan di kalangan karyawan dan tidak mengkritiktindakan UNRWA.

Dalam konteksyang sama Fadi Masimi dari kamp pengungsi Palestina Askar lama mengatakanbahwa semua orang tahu sikap Amerika dalam menghentikan dukungan untuk UNRWAdimotivasi oleh kecenderungan politik untuk melikuidasi isu Palestina karenamenilai UNRWA masih menjadi salah satu bentuk eksistensi isu Palestina masihhidup karenanya lembaga ini harus dibubarkan.

Sementara itu GerakanPerlawanan Islam Hamas dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa pengumuman penghentianbantuan pendanaan untuk UNRWA oleh pemerintah Amerika merupakan eskalasi berbahayayang dilakukan pemerintah Amerika terhadap rakyat Palestina.

Pemimpin HamasSami Abu Zuhri mengatakan bhawa keputusan Amerika untuk membatalkan semuabantuan kepada UNRWA bertujuan untuk menghapus hak kembali pengungsi Palestina.

Abu Zuhrimenambahkann “Keputusan ini mencerminkan latar belakang Zionis darikepemimpinan Amerika yang telah menjadi musuh rakyat dan bangsa kami.” Diamenekankan “Kami tidak akan menyerah pada keputusan yang tidak adilseperti itu.”

Disebutkan bahwaada sekitar 58 kamp pengungsi Palestina yang terdaftar di UNRWA. Yang tersebarsebanyak 19 kamp pengungsi di Tepi Barat 8 kamp pengungsi di Jalur Gaza 10kamp pengungsi di Yordania 9 kamp pengungsi di Suriah dan 12 kamp pengungsi diLibanon.

Jumlahpengungsi Palestina yang terdaftar di UNRWA saat ini sekitar 54 juta jiwa. Namunangka ini tidak mencakup semua pengungsi Palestina. Banyak pengungsi Palestina yangmenolak untuk mendaftar di UNRWA karena tidak membutuhkan layanan lembaga PBBtersebut. Banyak juga pengungsi Palestina yang belum mendaftarkan diri merekakarena tinggal di luar wilayah kerja UNRWA yang hanya terbatas wilayahkerjanya di Tepi Barat Jalur Gaza Yordania Suriah dan Lebanon. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied