Wed 7-May-2025

Pos Militer Mimpi Buruk Sehari-hari Warga Palestina di Tepi Barat

Senin 3-September-2018

Secara tiba-tibapasukan pendudukan penjajah Zionis Israel menyerbu daerah tersebut mendirikanpos pemeriksaan militer dan mulai menghentikan warga dan mobil serta memeriksa merekauntuk menangkap beberapa dari mereka dan menghalangi lalu lintas yang lainnya.

Ini adalahmimpi buruk setiap hari yang dialami oleh warga Palestina di Tepi Barat dan al-Quds.Tidak ada jadwa waktu atau tempat. Semua itu bisa terjadi di tengah kota dandesa yang berada di bawah kendali Otoritas Palestina yang memerintahkan aparatkeamanannya untuk menghilang dari pos-posnya pada saat itu terjadi.

Aktivis AhmedSalah menegaskan bahwa pos-pos militer baik yang didirikan tiba-tiba ataupermanen yang membagi-bagi wilayah Tepi Barat telah dan terus menjadi fenomenaumum untuk menekan warga Palestina dan banyak dari mereka menjadi tawanan dipenjara Zionis.

Selama beberapadekade terakhir pos-pos pemeriksaan militer ini telah menjadi simbolpenindasan dan kesewenangan terhadap warga Palestina baik dengan pembunuhan ataupenangkapan serta penghinaan dan menghalangi lalu lintas mereka.

Perangkappenangkapan

Menurut Ahmed Salahdalam beberapa hari terakhir banyak penangkapan telah terjadi di berbagaijalan baik melalui pos-pos militer yang didirikan tiba-tiba atau pos-pos permanen.Selama hari Sabtu (1/9/2018) setidaknya 9 pemuda Palestina ditangkap saatbepergian di jalan.

Fadi AliAyyad adalah korban penangkapan terbaru melalui pos pemeriksaan ini. Dia ditangkapoleh pasukan pendudukan penjajah Israel pada hari Sabtu setelah dikeluarkandari mobilnya di pos pemeriksaan &ldquoKontainer&rdquo di Sawahira timur yang menghadapke jalan Wadi al-Nar yang menghubungkan Tepi Barat utara dan selatan.

Beberapa jamsebelumnya pasukan militer pendudukan Zionis mendirikan pos penyergapan dijalan Jaba menuju ke kota Ramallah. Melalui pos yang didirikan tiba-tiba ini pasukanZionis menangkap seorang pemuda Yazen Muhammad Jaidi dari kamp pengungsi Dahisyah.

Pasukanpendudukan penjajah Israel juga menangkap dua pemuda Mohammed Sahili danMohammed Abu Jaber dari kamp pengungsi Balata di pos pemeriksaan militer Hawarasebelah selatan Nablus setelah mendirikan pos militer tiba-tiba di lokasi. Merekamenghentikan kendaraan dan memeriksa identitas pribadi warga Palestina yanglewat.

Di daerah Babal-Zawiyah di Hebron melalui pos militer yang didirikan tib-tiba tentaraIsrael menangkap 4 pemuda dan memukuli mereka sebelum akhirnya dibawa ke loka yangtidak diketahui.

Ahmed Salahmengatakan bahwa pos-pos militer ini telah menjadi perangkap penangkapankhususnya terhadap pemuda dan terhadap warga pada umumnya juga menjadi pusat penahananmereka. Dia menegaskan bahwa pos-pos ini telah menjadi bentuk sistem apartheid.

Dia menyatakan bahwatentara Israel telah menerapkan tindakan rasis untuk menghalangi pergerakanwarga dan melakukan kesewenangan setiap hari pada warga. Dia memperingatkanbahwa penangkapan ini merupakan bagian dari serentetan penangkapan dan seranganyang tidak pernah berhenti.

Senjatastrategis

Menurut sebuahlaporan penelitian oleh Applied Research Institute (ARIJ) pasukan pendudukan penjajahZionis menggunakan pos-pos pemeriksaan militer tersebut sebagai senjatastrategis untuk menghadapi orang-orang Palestina sesekali mengumumkan pembongkaranbeberapa pos tersebut dan sesekali meningkatkan prosedur tindakan keamanannya.

Dia menyatakanbahwa pos-pos yang sebelumnya sudah diumumkan pembongkarannya oleh pasukanpenjajah Zionis Israel nyatanya di lapangan pos-pos tersebut masih beroperasi.Namun penyebutan secara administrasi telah berubah sekarang dikenal sebagai pospemeriksaan sementara yakni bahwa keberadaan pos militer Israel tidak lainadalah sesuai kebutuhan. Dan ini bisanya berkaitan dengan lewatnya pemukimIsrael di jalan yang sama yang dilewati warga Palestina.

Dia menjelaskanbahwa tentara penjajah Zionis Israel mengaktifkan sementara pos tersebut dankemudian dibuka kembali lagi.

Menurut laporanARIJ masalah pos militer ini terkait dengan situasi keamanan. Masalah keluardari pimpinan tentara penjajah Israel yang kembali mendirikan pos-pos dijalan-jalan saat diumumkan peningkatan status siaga keamanan.

Menurut datastatistik penjajah Zionis mendirikan 650 pos militer sebanyak 79 pos militertetap 71 pos yang didirikan tiba-tiba dan menara penjaga 113 pos gerbangpertanian 70 pos penghalang beton 234 galian tanah 85 gerbang baru. Semuanyasecara langsung membatasi kebebasan bergerak dan pergerakan warga Palestinaantar kota atau menuju tanah pertanian mereka terutama yang terletak di belakangtembok pemisah rasial. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied